Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selepas Pemilu Ada Libur Panjang, Ini Harapan Ma'ruf Amin

Masyarakat diminta menunda rencananya berlibur pada 17 April 2019.
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin (tengah) menyalami sejumlah santri saat menghadiri Istighosah dan Deklarasi Kyai-Santri Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk kemenangan Pasangan Capres-Cawapres Jokowi - Maruf Amin di Lapangan Yayasan Nur Iman, Mlangi, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (28/3/2019)./Antara-Andreas Fitri Atmoko
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin (tengah) menyalami sejumlah santri saat menghadiri Istighosah dan Deklarasi Kyai-Santri Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk kemenangan Pasangan Capres-Cawapres Jokowi - Maruf Amin di Lapangan Yayasan Nur Iman, Mlangi, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (28/3/2019)./Antara-Andreas Fitri Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat diminta menunda rencananya berlibur pada 17 April 2019. Permintaan itu disampaikan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin agar tingkat golput tidak tinggi pada pemilu 2019.

"Kita harap ya, untuk kalau bisa menunda liburannya. Sesudah 17 April saja liburannya supaya jangan ada yang golput," kata Ma'ruf di Kota Palembang, Sumatera Selatan, seperti tertulis dalam keterangan yang diterima Bisnis, Jumat (29/3/2019).

Masa pemungutan suara Pemilu 2019 pada 17 April. Saat itu, pemerintah memberikan hari libur untuk masyarakat.

Akan tetapi, setelah itu ada liburan pada dua hari setelah Pemilu, yakni dalam rangka peringatan wafatnya Isa Almasih. Hari libur dipastikan jatuh pada 17, 19, 20, dan 21 April.

Berdekatannya hari libur karena Pemilu dan long weekend membuat potensi orang berlibur sejak 17 April muncul. Menurut Ma'ruf, pihaknya ingin terus menggerakkan masyarakat agar menggunakan hak politiknya dengan memilih pemimpin nasional terbaik pada 17 April mendatang.

"Sehingga pemimpin yang terpilih memperoleh legitimasi dari rakyat itu sendiri," tuturnya.

Untuk meminimalisir jumlah golput, Jokowi dan Ma'ruf mendorong gerakan Rabu Putih. Gerakan itu bertujuan membuat pemilih datang ke TPS pada 17 April dengan memakai baju putih.

Menurut Ma'ruf, memilih pemimpin melalui pemilu merupakan kewajiban dalam agama. Karena itu, masyarakat wajib ikut pemilu mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper