Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TKN Bantah Sengaja Politisasi Video Agum Gumelar untuk Kampanye Negatif

Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Tb Ace Hasan Syadzily membantah bahwa pihaknya sengaja membuat kampanye negatif yang menyudutkan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto lewat video Agum Gumelar.
Tb Ace Hasan Syadzily, Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf/Bisnis-Aziz R
Tb Ace Hasan Syadzily, Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf/Bisnis-Aziz R

Bisnis.com, JAKARTA — Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Tb Ace Hasan Syadzily membantah bahwa pihaknya sengaja membuat kampanye negatif yang menyudutkan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto lewat video Agum Gumelar.

Sebelumnya, Agum yang kini merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sekaligus politisi senior Partai Golkar ini mengungkit lagi cerita pemecatan Prabowo Subianto dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

"Tidak ada. Tidak ada upaya dari kami [TKN maupun Partai Golkar] untuk membuat, atau menyebarkan video tersebut," jelas Ace selepas menghadiri diskusi publik di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).

Tetapi, Ace menggarisbawahi bahwa walaupun cerita tersebut bernuansa kampanye negatif, bukan berarti pihak TKN Jokowi-Ma'ruf patut dituduh menyebarkan kebohongan. Terlebih, Agum tidak termasuk anggota TKN.

"Tapi begini, perlu dipahami bahwa itu fakta, bukan hoaks. Pak Agum kan menyebut beberapa nama dalam video tersebut, silahkan konfirmasi saja ke mereka," jelas anggota DPR Komisi VIII dari Fraksi Golkar ini.

"Silahkan dikonfirmasi pada pak SBY, silahkan dikonfirmasi pada pak Subagyo HS, atau ke pak Fachrul Razi, benar nggak pernyataannya pak Agum. Sederhana saja. Simpel saja untuk membuktikan itu hoaks atau bukan," tambahnya.

Sebelumnya, dalam video tersebut, Agum Gumelar bercerita mengenai Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang dibentuk pada 1998 oleh Panglima ABRI saat itu, Jenderal Wiranto untuk mengusut kasus penghilangan paksa sejumlah aktivis yang menyeret Prabowo selaku Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.

Agum menjelaskan lebih lanjut bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI berpangkat Letnan Jenderal kala itu juga menjadi salah satu anggota DKP bersama dirinya dan Jenderal Subagyo HS, Jenderal Fachrul Razi, Letjen Djamari Chaniago, Letjen Yusuf Kartanegara, serta Letjen Ari J Kumaat.

Anggota DKP terlibat menandatangani surat rekomendasi berisi pemecatan terhadap Prabowo. Sebab itulah, dalam video tersebut, Agum sempat mengritik dukungan SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang mengusung Prabowo sebagai calon presiden di Pilpres 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper