Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

298 Perusahaan Saudi Berminat Sediakan Konsumsi Jemaah Haji Indonesia

Kementerian Agama mencatat sudah 298 perusahaan katering Arab Saudi yang mendaftar sebagai penyedia layanan konsumsi jemaah haji Indonesia untuk musim haji 1440 H/2019 M.
Ibadah di Masjidil Haram, Makkah./Reuters-Suhaib Salem
Ibadah di Masjidil Haram, Makkah./Reuters-Suhaib Salem

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agama mencatat sudah 298 perusahaan katering Arab Saudi yang mendaftar sebagai penyedia layanan konsumsi jemaah haji Indonesia untuk musim haji 1440 H/2019 M.

"Sebanyak 155 perusahaan daftar penyedia konsumsi jemaah di Mekkah, 114 perusahaan di Arafah Mina, 32 perusahaan di Madinah, dan 1 perusahaan di Jeddah,"  ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis sebagaimana diansir laman resmi Kemenag pada Senin (4/3/2019).

Menurutnya, jumlah perusahaan yang mendaftar tahun ini lebih banyak daripada tahun lalu. Tahun lalu 296 perusahaan yang mendaftar. Hampir 50% perusahaan yang ada di data Baladiyah ikut mendaftar untuk pelayanan katering di Makkah. 

“Saat aanwijzing (bagian dari proses tender), sudah terlihat minat perusahaan katering meningkat. Kita sudah dapat merebut pasar di Saudi. Semakin banyak perusahaan katering Arab Saudi yang mendaftar, kita lebih banyak kesempatan untuk memilih perusahaan katering yang bonafide.”

Sri Ilham berada di Makkah untuk memberikan supervisi kepada tim penyedia layanan katering haji di Arab Saudi. Tim katering beranggotakan 35 orang, terdiri dari 11 orang tim inti dan 24 orang tim pendukung. Mereka akan bertugas selama 64 hari di Saudi yakni pada 18 Februari-22 April 2019.

Saat ini, lanjutnya, tim bersiap untuk melakukan kasyfiyah, yaitu memverifikasi satu persatu ratusan perusahan yang mendaftar.

Pengecekan dilakukan berdasarkan form dan check list penilaian yang sudah disiapkan. Petugas akan mengisi enam form verifikasi yang meliputi verifikasi administrasi, verifikasi administrasi teknis, penilian hasil kasyfiyah, penilaian pengalaman melayani, penilaian kinerja, dan penilaian dapur aktif/tidak aktif.

Kasyfiah menjadi tahapan yang sangat penting karena hasilnya menentukan apakah perusahaan ini dipilih atau tidak untuk melayani konsumsi jemaah haji.

Sri Ilham mengingatkan bahwa tugas tim katering tahun ini lebih berat sebab selain membuat menu Nusantara, tim juga harus menyusun menu zonasi atau kedaerahan. Tim juga harus memastikan perusahaan penyedia katering dapat mempekerjakan juru masak orang Indonesia yang profesional. 

Dia memastikan proses penyediaan perusahaan layanan katering ini berjalan transparan. Ada 10 tahapan yang dilakukan yaitu pemberitahuan, aanwijzing, penawaran, verifikasi administrasi, verifikasi teknis dan kasyfiyah, penilaian, penetapan estimasi kapasitas, negosiasi, usulan penetepan, dan penandatanganan kontrak.

"Kontrak perusahaan katering diupayakan bisa dilakukan lebih cepat dibanding tahun lalu. Sehingga, para penyedia dapat secepatnya memesan makanan dan minuman dari Indonesia," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Kemenag.go.id

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper