Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Minta Trump dan Kim Jong-un Jaga Komitmen untuk Capai Kesepakatan

Pemerintah Indonesia menyampaikan posisinya setelah pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Vietnam kemarin gagal mencapai kesepakatan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un melakukan pertemuan bilateral, di Hotel Metropole, Hanoi, Vietnam, Kamis (28/2/2019)./REUTERS-Leah Millis
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un melakukan pertemuan bilateral, di Hotel Metropole, Hanoi, Vietnam, Kamis (28/2/2019)./REUTERS-Leah Millis

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyampaikan posisinya setelah pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Vietnam kemarin gagal mencapai kesepakatan.

"Indonesia menyayangkan tidak adanya kesepakatan dari pertemuan tersebut," tulis Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan resmi, Jumat (1/3/2019).

Kendati menyayangkan hal tersebut, Indonesia tetap menyambut baik langkah perundingan yang dilakukan kedua pemimpin yang berlangsung pada 27-28 Februari 2019 di Hanoi. Pemerintah Indonesia juga menyampaikan harapan terwujudnya perdamaian di Semenanjung Korea tanpa senjata nuklir dan meminta kedua kepala negara menjaga komitmen.

"Indonesia berharap kedua pemimpin tetap berkomitmen untuk mendapatkan kesepakatan bagi tercapainya perdamaian di semenanjung Korea yang bebas senjata nuklir," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Pertemuan tingkat tinggi kedua antara Trump dan Kim Jong-un harus selesai secara tiba-tiba pada Kamis (28/2) tanpa penandatanganan kesepakatan apapun.

Trump mengatakan pertemuan antara kedua negara ini berjalan dengan produktif meskipun agenda harus berakhir lebih cepat.

"Ini terkait sanksi [terhadap Korea Utara]. Pada dasarnya mereka ingin sanksi diangkat secara keseluruhan, tapi kami tidak dapat melakukan hal tersebut," ujar Trump saat konferensi pers usai pertemuan itu.

Tidak terpenuhinya keinginan Korut untuk relaksasi sanksi internasional juga diikuti dengan keengganan Pyongyang melucuti sejumlah senjata nuklirnya yang merupakan bagian dari permintaa AS.

"Kim Jong-un ingin melakukan denuklirisasi, namun hanya untuk situs nuklir dan wilayah yang tak terlalu penting dan tak memenuhi keinginan kami," kata Trump.

Salah satu syarat denuklirisasi yang diajukan AS untuk pencabutan sanksi adalah penutupan situs nuklir Yongbyon. Yongbyon adalah kompleks yang terdiri dari puluhan bangunan dan reaktor nuklir termasuk pengolahan ulang plutonium, fasilitas pengayaan uranium, dan pusat penelitian. Kompleks ini merupakan pusat kemampuan nuklir Korea Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper