Bisnis.com, JAKARTA – Hasil survei dari Yayasan SatuDunia menunjukkan data bahwa jelang debat capres kedua, 17 Februari 2019 masing-masing calon masih minim berkampanye menyampaikan isu lingkungan.
Firdays Cahyadi, Direktur Yayasan SatuDunia, mengungkapkan hasil studinya melalui jaringan media sosial yang menunjukkan bahwa tim kampanye resmi mereka tidak banyak mengangkat isu lingkungan hidup dalam kampanye mereka.
"Saat ini krisis ekologi telah terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, maka isu lingkungan masih penting untuk diangkat, " ujar Direktur Yayasan SatuDunia Firdaus Cahyadi, Kamis (14/2/2019), seperti dilaporkan Antara.
Menurut data dari www.iklancapres.id, sejak awal kampanye hingga akhir bulan Januari 2019, pasangan capres 01 mengangkat isu lingkungan hidup dalam kampanye mereka di media sosial hanya sebanyak 15 kali, jelasnya. Adapun isu ekonomi yang diangkat pasangan capres 01 yang sudah mencapai 233 kali.
Hal yang sama, menurut Firdaus Cahyadi, juga terjadi di pasangan capres 02. Sejak awal masa kampanye, pasangan capres 02 hanya 11 kali mengangkat isu lingkungan hidup dalam kampanye mereka, tegasnya, Sementara, pasangan capres 02 telah mengangkat isu ekonomi dalam kampanye mereka sebanyak 340 kali.
Jika ditelisik lebih jauh, konten kampanye isu ekonomi yang masing-masing capres tawarkan juga belum memiliki prespektif ekologis. Sebagian konten kampanye isu ekonomi masing-masing masih menggunakan paradigma yang sama, yaitu pertumbuhan ekonomi dengan cara menarik investasi sebanyak mungkin.
"Padahal, kolapsnya Pulau Jawa dan pulau-pulau besar lainnya justru disebabkan oleh laju investasi yang tak terkendali sehingga menyebabkan kerusakan alam, " katanya.
Dengan minimnya isu lingkungan hidup diangkat dalam kampanye masing-masing capres, dikhawatirkan debat kedua justru akan akan tenggelam secara politik terkait isu lingkungan.
Sudah seharusnya para capres saling membuka jejak ekologi masing-masing, termasuk para penjahat lingkungan hidup di lingkaran masing-masing, katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel