Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Terpuruk ke Rp7.000/kg, Sandiaga Janji Galakkan Industri Lokal Berbahan Baku Karet

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno berjanji akan mengembangkan industri lokal untuk memaksimalkan penyerapan hasil alam dalam negeri, salah satunya  karet dari para petani, yang saat ini terpuruk ke Rp7.000 per kilogram.
Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatra Selatan, Selasa (8/1/2019)./Antara-Nova Wahyudi
Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatra Selatan, Selasa (8/1/2019)./Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno berjanji akan mengembangkan industri lokal untuk memaksimalkan penyerapan hasil alam dalam negeri, salah satunya  karet dari para petani, yang saat ini terpuruk ke Rp7.000 per kilogram.

Melalui akun Twitternya, pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto itu, merasa prihatin terhadap para petani karet yang mengeluhkan harga komoditas karet yang anjlok di pasaran.

"Menemui dan berdialog bersama para petani karet di Desa Ness, Jambi. Saya sudah mencatat apa yang menjadi keluhan para petani, salah satunya adalah harga karet yang sekarang anjlok hingga mencapai Rp7.000 per kilo," cuit Sandiaga.

Menurutnya, untuk menstabilkan harga karet perlu dikembangkan industri-industri lokal yang mampu menyerap hasil komoditas dalam negeri.

Dia berujar sudah saatnya bahan baku terbaik yang bisa dihasilkan dalam negeri tak melulu diekspor ke luar negeri. Dia optimistis melimpahnya sumber daya alam Indonesia, dapat dikelola baik dan dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Jika terpilih dalam Pilpres 2019, dia pun berjanji akan memastikan industri-industri lokal dikembangkan dan memperkuat produksi nasional.

"Sepatu yang saya pakai ini, di bawahnya terbuat dari material karet dan produksinya dari luar Indonesia. Ini merupakan suatu pemikiran yang harus kita ubah bahwa jangan lagi kita dimanjakan oleh barang-barang impor sedangkan bahan baku terbaik kita dikirim ke luar negeri," katanya.

Sementara itu, harga karet di bursa Tokyo rebound dan ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (25/1/2019), menyusul penguatan harga minyak mentah.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Juni 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup rebound dengan penguatan 0,83% atau 1,5 poin ke level 182,80 yen atau sekitar Rp23.300 per kilogram.

Sebelumnya, karet dibuka stagnan di posisi 181,30 yen per kg. Pada perdagangan sebelumnya, Kamis (24/1/2019), karet ditutup melemah 1,31% atau 2,4 poin ke level 181,30.

Sementara itu, harga karet di Shanghai Futures Exchange untuk kontrak Mei 2019 ditutup menguat 45 poin atau 0,39% pada level 11.665 yuan per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper