Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Gratis Kirimkan Buku Via Pos Berlanjut

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan PT. Pos Indonesia (Persero) bekerja sama menjalankan program pengiriman program buku gratis.
Petugas menata paket di kantor Pos Indonesia, Padang, Sumatera Barat, Selasa (22/01/2019). PT Pos Indonesia menaikkan tarif jasa pengiriman kargo udara dari Rp5.000 sampai Rp11.000, per kilonya, yang diberlakukan mulai awal bulan Januari 2019, seiring kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU)./Antara-Muhammad Arif Pribadi
Petugas menata paket di kantor Pos Indonesia, Padang, Sumatera Barat, Selasa (22/01/2019). PT Pos Indonesia menaikkan tarif jasa pengiriman kargo udara dari Rp5.000 sampai Rp11.000, per kilonya, yang diberlakukan mulai awal bulan Januari 2019, seiring kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU)./Antara-Muhammad Arif Pribadi

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan PT. Pos Indonesia (Persero) bekerja sama menjalankan program pengiriman program buku gratis. Kerja sama dituangkan dalam nota kesepahaman tentang pemanfaatan layanan pos dalam pengembangan pendidikan dan kebudayaan.

Berdasarkan rilis yang diterima, Kamis (24/1/2019), langkah ini sebagai upaya untuk mendukung Gerakan Literasi Nasional (GLN).

“Dengan adanya kepastian payung hukum kerja sama antara Kemendikbud dengan PT. Pos Indonesia, program yang telah direncanakan oleh Bapak Presiden tahun lalu dapat segera dilaksanakan tanpa hambatan. Tentu saja bisa lebih berkembang, baik dari segi volume pengiriman maupun cakupan atau coverage-nya,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy seusai penandatangan nota kesepahaman tersebut di kantor Kemendikbud, Rabu (23/1/2019).

Nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi dan Direktur Utama PT. Pos Indonesia, Gilarsi W. Setijono, memuat mengenai cakupan tugas dan ruang lingkup kerja sama kedua belah pihak, yakni Kemendikbud sebagai pihak pertama dan PT. Pos Indonesia sebagai pihak kedua.

Pihak pertama mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain, memetakan dan menyerahkan daftar penerima buku kepada pihak kedua; menentukan lokasi penerimaan buku; menerima dan menyeleksi buku dari donatur; mengemas buku dalam paket siap kirim; menginformasikan kepada pihak kedua terkait waktu dan tempat pengambilan buku, dan; menyosialisasikan program pengiriman buku dalam pelaksanaan Gerakan Literasi Nasional.

Selanjutnya, pihak kedua mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima daftar penerima buku dari pihak pertama; mengambil paket buku sesuai waktu dan tempat pengambilan buku yang ditetapkan pihak pertama; mengirimkan buku pada tanggal 17 setiap bulannya sesuai daftar penerima buku yang ditetapkan pihak pertama atau pada hari kerja berikutnya apabila tanggal bertugas jatuh pada hari Minggu; menyosialisasikan program pengiriman buku dalam pelaksanaan Gerakan Literasi Nasional, dan; menyediakan fasilitas dan melaporkan hasil pelaksanaan pengiriman buku yang berlaku.

Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 4 tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian kerja sama oleh para pihak dan dapat diperpanjang, diubah, atau diakhiri sesuai kesepakatan para pihak.

“Menurut saya nanti setelah minggu ini pasti akan terjadi pelonjakkan arus dan pengiriman buku. Saya mohon kita bersama PT. Pos Indonesia dapat mengkampanyekan, sehingga semua elemen masyarakat dapat terlibat betul berpartisipasi dalam gerakan pengumpulan buku,” kata Muhadjir.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi awal yang baik, kerjasamanya juga saya harap stabil seperti simbolnya PT. Pos Indonesia sepasang merpati yang menunjukan pasangan abadi".

Direktur Utama PT. Pos Indonesia Gilarsi W. Setijono menyampaikan dukungannya terhadap Gerakan Literasi Nasional. Program Literasi, kata dia, sangat dekat dengannya.

“Program literasi ini saya yakini sangat dekat dan di hati kita semua. Cukup sering, sebelum saya di Pos, saya sendiri juga termasuk salah satu yang literasi, berkhayalnya begini, suatu ketika saat kita melihat Indonesia yang maju, Indonesia yang literasinya sangat tinggi, bukan hanya sekedar bisa membaca alfabet, tetapi literasi dalam konteks kita bisa membaca dan menuangkan pikiran kita sendiri,” katanya.

Dengan Kemendikbud menyelenggarakan program ini, kata Gilarsi, sangat memudahkan dan tidak ada keraguan lagi dalam upaya mendorong dan membangkitkan perkembangan literasi anak-anak Indonesia.

“Mudah-mudahan ini akan tersambut, kalau melihat pengalaman tahun lalu ketika kita melakukan distribusi buku ke anak-anak yang berada di daerah terluar Indonesia yang paling mudah dilihat itu dari lirikan matanya. Mata mereka bahagia betul ketika menerima buku, dan ini jadi sesuatu yang buat kita tidak pernah melepaskannya,” katanya.

“Saya yakin proses-proses di Kemendikbud juga akan sangat banyak membutuhkan tangan-tangan kami, sejauh memang kami diizinkan membantu kegiatan-kegiatan literasi kita support seratus persen".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper