Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Jepang Desak G20 Perbarui Komitmen Terhadap Proteksionisme

Menteri Keuangan Jepang Taro Aso pada Kamis (17/1/2019) mendesak negara-negara G20 untuk memperbarui komitmen mereka dalam mempertahankan tatanan internasional berdasarkan kerjasama dan keterbukaan yang berada di bawah ancaman proteksionisme.
Para pemimpin negara-negara G20 berfoto bersama di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Buenos Aires, Argentina, Jumat (30/11/2018)./Reuters-Marcos Brindicci
Para pemimpin negara-negara G20 berfoto bersama di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Buenos Aires, Argentina, Jumat (30/11/2018)./Reuters-Marcos Brindicci

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Jepang Taro Aso pada Kamis (17/1/2019) mendesak negara-negara G20 untuk memperbarui komitmen mereka dalam mempertahankan tatanan internasional berdasarkan kerjasama dan keterbukaan yang berada di bawah ancaman proteksionisme.

Berbicara pada pertemuan wakil menteri keuangan dan wakil gubernur bank sentral negara-negara G20 untuk memulai proses pertemuan menteri keuangan, Aso memperingatkan bahwa proteksionisme dan praktik perdagangan yang tidak adil akan merusak stabilitas ekonomi.

Aso mengatakan bahwa pemulihan ekonomi global yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir mulai kehilangan tenaga, dengan risiko perlambatan ekonomi dan kerentanan sistem keuangan terjadi menyusul ketegangan pada tatanan internasional.

"Ketidakpuasan dengan ketidaksetaraan ekonomi semakin meningkat. Ada risiko serius bahwa kita akan kembali ke dunia yang tertutup dan terfragmentasi," kata Aso dalam pidato pembukaan pertemuan wakil menteri keuangan G20, seperti dikutip Reuters.

"Proteksionisme dan praktik perdagangan tidak adil mengarah pada ketidakstabilan dan hasil ekonomi yang buruk. Kita harus memperbarui komitmen kita pada kerja sama dan keterbukaan internasional," lanjutnya.

Aso juga menambahkan bahwa penolakan terhadap proteksionisme, devaluasi kompetitif, dan blokade ekonomi telah menjadi tulang punggung G20.

Jepang ingin fokus pada berbagai isu mulai dari ketidakseimbangan perdagangan global hingga dampak populasi yang menua dalam agenda pertemuan menteri keuangan G20 yang diselenggarakan oleh Jepang tahun ini.

Ketidakseimbangan global pernah menjadi topik utama pada pertemuan G20 dengan fokus pada neraca transaksi berjalan masing-masing negara, atau keseluruhan aliran uang termasuk perdagangan.

Pendekatan ini bertentangan dengan fokus Presiden AS Donald Trump pada penyempitan defisit perdagangan AS menggunakan tarif impor dan kesepakatan bilateral.

Jepang akan menjadi tuan rumah pertemuan menteri keuangan negara G20 di pada 8-9 Juni mendatang, yang diikuti dengan KTT para pemimpin di Osaka pada 28-29 Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper