Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Otomotif di Inggris Tertekan Pada 2018, Ini Penyebabnya

Industri otomotif Inggris mencatatkan penurunan signifikan pada kinerja penjualan mobil baru sepanjang 2018 sejak krisis satu dekade lalu.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis
Bisnis.com, JAKARTA - Industri otomotif Inggris mencatatkan penurunan signifikan pada kinerja penjualan mobil baru sepanjang 2018 sejak krisis satu dekade lalu.
Salah satu faktor penyebabnya adalah penurunan permintaan diesel bersamaan dengan peringatan ancaman bisnis eksistensial yang disampaikan oleh asosiasi industri akibat Brexit.
Data yang dihimpun Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) menunjukkan penurunan registrasi mobil baru hingga 6,8% pada 2018 menjadi 2,37 kendaraan.
Penurunan ini merupakan yang terbesar sejak penjualan mobil sempat menukik hingga 11,3% pada 2008.
Permintaan diesel yang turun hingga 30% merupakan faktor signifikan yang mendorong pelemahan kineja penjualan mobil sepanjang tahun lalu.
Industri diesel telah terpukul sejak skandal kecurangan emisi Volkswagen pada 2015 memicu kebijakan yang lebih keras dan pungutan yang lebih tinggi.
Rencana Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa bulan Maret mendatang tidak hanya berdampak pada kinerja penjualan tetapi juga mempengaruhi 850.000 pekerja di sektor industri otomotif yang berjaya sejak 1980-an.
"Masih sulit untuk melihat sisi positif dari Brexit," ujar Chief Executive SMMT Mike Hawes seperti dikutip oleh Reuters.
"Semua orang mengakui bahwa Brexit adalah ancaman bagi industri otomotif Inggris dan kami sangat mengharapkan solusi praktis dapat mengatasi hal tersebut. Pemerintah setidaknya harus memberikan masa transisi bagi pelaku industri," ujarnya
Inggris sebagai negara ekonomi terbesar kelima di dunia, dikabarkan akan meninggalkan blok perdagangan terbesar dunia hanya dalam waktu 80 hari sambil menunggu hasil pemungutan suara di parlemen yang berlangsung alot dan kemungkinan akan berakhir tanpa solusi dan akan berdampak pada kebijakan tarif serta kepabeanan.
SMMT menyatakan realisasi investasi sepanjang 2018 diproyeksi menurun dan ekspektasi penjualan tahun ini akan memperlihatkan grafik yang melemah.
Sejak mencetak rekor tinggi pada 2015 dan 2016, kinerja penjualan mobil terus mengalami penurunan mulai 2017 padahal sejumlah analis mengatakan tingkat penjualan mobil merupakan salah satu indikator proyeksi kinerja ekonomi di masa depan.
Berdasarkan data yang dihimpun Reuters, ekonomi Inggris tercatat melambat di penghujung 2018 dengan pelemahan pada penjualan rumah dan pertumbuhan kredit konsumer yang stagnan sepanjang 4 tahun terakhir.
Penjualan bahan bakar diesel di Inggris, yang mencatat pertumbuhan penjualan hingga 48% pada 2016, mengalami penurunan sebesar 42% pada 2017 dan kembali merosot hingga 32% pada 2018, kondisi yang sama juga terjadi di beberapa pasar negara Eropa lainnya.
Peningkatan penjualan bensin dan penurunan diesel artinya indeks rata-rata emisi karbondioksida dari mobil baru yang terjual di Inggris naik di bawah 3%, kondisi ini memaksa perakit kendaraan untuk mengurangi level emisi guna memenuhi kebijakan emisi kendaraan bermotor.
Menurut SMMT kebijakan baru yang diimplementasikan pada September 2018 tersebut turut berdampak pada penjualan dan mengganggu pasokan mobil dengan model yang sama.
Permintaan tahun ini juga dapat terdistorsi jika kebijakan tarif baru diberlakukan setelah Brexit yang mungkin dapat mendorong angka penjualan pada kuartal I/2019.
"Kekhawatiran terhadap kebijakan tarif akan mendorong orang-orang untuk membeli mobil pada kuartal pertama tahun ini," kata Hawes. "Saya tidak bisa membayangkan seperti apa kondisi ekonomi ke depan jika tidak tercapai kesepakatan [di Parlemen] untuk itu kami harus menunggu," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper