Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tujuh Isu Utama yang Menentukan Suksesnya Perundingan Perdagangan AS-China

Para pejabat dari Amerika Serikat dan China akan memulai negosiasi perdagangan pada hari Senin (7/1/2019) dengan harapan mencapai kesepakatan dalam 90 hari gencatan perang perdagangan antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Perang dagang AS China/istimewa
Perang dagang AS China/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Para pejabat dari Amerika Serikat dan China akan memulai negosiasi perdagangan pada hari Senin (7/1/2019) dengan harapan mencapai kesepakatan dalam 90 hari gencatan perang perdagangan antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

Sementara pembicaraan tingkat menengah mungkin tidak akan menghasilkan terobosan besar, taruhannya tinggi karena kedua belah pihak menghadapi kembalinya tarif pada bulan Maret jika mereka tidak mencapai kesepakatan.

Lebih banyak diskusi tingkat atas diharapkan akhir bulan ini, dengan South China Morning Post melaporkan bahwa Trump akan  mengadakan pembicaraan dengan Wakil Presiden Cina Wang Qishan di World Economic Forum di Davos, Swiss.

Berikut adalah tujuh masalah kunci dalam kemajuan pembicaraan perdagangan AS-China, seperti dikutip Bloomberg:

Kekayaan Intelektual

Tuduhan AS bahwa China memaksa perusahaan-perusahaan AS untuk berbagi teknologi yang sensitif dan mencuri kekayaan intelektual mereka adalah salah satu masalah yang paling sulit. Gagal atau berhasilnya pembicaraan mengenai kekayaan intelektual dapat menjadi penentu keberhasilan keseluruhan kesepakatan.

Ini Tujuh Isu Utama yang Menentukan Suksesnya Perundingan Perdagangan AS-China

Negosiasi 90 hari akan fokus pada "perubahan struktural" dalam cara China menangani transfer teknologi, perlindungan kekayaan intelektual, pencurian cyber dan masalah lainnya, kata AS setelah Trump dan Xi bertemu di Argentina.

China telah mengumumkan serangkaian sanksi yang dapat membatasi akses pendanaan dari pemerintah bagi perusahaan yang melakukan pencurian kekayaan intelektual. Pemerintah juga tengah menyusun undang-undang untuk mencegah transfer teknologi secara paksa.

Huawei dan 5G

Huawei Technologies Co., pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di China dan telah lama membantah tuduhan oleh AS dan sekutunya dalam memfasilitasi spionase yang disponsori negara. Perusahaan ini berlomba untuk mengembangkan teknologi 5G dan 10% hak paten penting di seluruh dunia.

Ini Tujuh Isu Utama yang Menentukan Suksesnya Perundingan Perdagangan AS-China

Akan tetapi, upaya Huawei ini telah tertahan oleh AS yang telah melarang produknya untuk pengadaan pemerintah dan mendorong negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama.

China juga menuntut Kanada membebaskan Chief Financial Officer Huawei, Meng Wanzhou, yang ditangkap di Kanada atas permintaan AS atas tuduhan kesaksian palsu kepada bank. FBI juga menyelidiki kemungkinan pelanggaran sanksi terhadap Iran oleh perusahaan. Dua orang Kanada yang ditangkap setelah penangkapan Meng masih ditahan di China.

Made in China 2025

Rencana “Made in China 2025” bertujuan untuk mengubah China menjadi pemimpin manufaktur maju dengan menargetkan 10 sektor yang muncul termasuk robotika, kendaraan nol emisi, dan bioteknologi.

Ini Tujuh Isu Utama yang Menentukan Suksesnya Perundingan Perdagangan AS-China

Ambisi industri ini telah membangkitkan kemarahan Gedung Putih, yang berpendapat intervensi yang dipimpin negara melanggar aturan WTO dan dapat menciptakan persaingan yang tidak adil bagi investor asing. Tarif yang diberlakukan oleh Trump membidik banyak industri yang ditargetkan dalam rencana tersebut.

Di sisi lain, China melihat rencana ini penting untuk mencapai tujuan ekonomi jangka panjangnya. Bulan lalu, China diketahui membuka kemungkinan untuk mengubah mengubah rencana ini, bahkan mungkin menunda sebagian dalam satu dekade ke depan jika hal ini dapat membantu mengakhiri perang perdagangan.

Energi

Ketegangan perdagangan telah mengganggu apa yang seharusnya menjadi kesepakatan manis bagi kedua negara, dengan AS menjadi eksportir minyak dan gas alam utama sementara China sebagai sebagai pembeli terbesar kedua dunia.

Ini Tujuh Isu Utama yang Menentukan Suksesnya Perundingan Perdagangan AS-China

Sementara penghapusan tarif balasan China pada gas alam cair AS (LNG) dapat menghidupkan kembali penjualan, kekhawatiran yang lebih besar dalam jangka panjang bagi industri terletak pada pemulihan kepercayaan yang cukup untuk meyakinkan perusahaan-perusahaan China untuk menginvestasikan miliaran dolar dalam proyek-proyek ekspor LNG AS di masa depan.

Sementara itu, setiap jaminan dari Beijing bahwa mereka tidak akan menargetkan minyak mentah AS akan membantu menghilangkan kekhawatiran yang menghambat penjualan tahun lalu.

Impor pertanian

Investor akan melihat apakah China menghapus tarif balasan atas produk pertanian AS, termasuk kedelai, jagung, kapas, sorgum, dan daging babi. Penghapusan tarif dapat mendorong pembeli swasta untuk segera melanjutkan pembelian produk pertanian AS.

Ini Tujuh Isu Utama yang Menentukan Suksesnya Perundingan Perdagangan AS-China

China juga dapat menghapus tarif anti-dumping dan anti-subsidi pada biji-bijian kering AS, di mana China merupakan pembeli terbesar, serta membuka keran impor unggas asal AS setelah memberikan lampu hijau pada pembelian beras AS. Jika pembicaraan gagal, China juga dapat membatalkan beberapa pesanan kedelai yang telah dilakukan selama beberapa pekan terakhir.

Tarif otomotif

China untuk sementara membatalkan bea masuk 25% pada kendaraan yang diimpor dari AS mulai 1 Januari karena dua negara dengna ekonomi terbesar di dunia itu mencari cara untuk meredakan ketegangan perdagangan.

Ini Tujuh Isu Utama yang Menentukan Suksesnya Perundingan Perdagangan AS-China

Pajak tambahan telah merugikan semua produsen mobil yang menjual mobil buatan AS di China, termasuk Tesla Inc., BMW AG, dan Daimler AG. Penjualan mobil di China telah turun selama enam bulan berturut-turut hingga November, dan data Desember akan dirilis pekan ini.

Akses pasar untuk bank

China telah berjanji untuk meningkatkan akses bagi perusahaan keuangan milik asing. Pada bulan November, UBS Group AG menjadi entitas pertama yang memenangkan kendali atas joint venture dengan sekuritas lokal berdasarkan aturan yang dilonggarkan pada tahun 2018. JPMorgan Chase & Co. dan Nomura Holdings Inc. masih menunggu persetujuan untuk mengakuisisi 51% saham pada joint venture di China.

Ini Tujuh Isu Utama yang Menentukan Suksesnya Perundingan Perdagangan AS-China

Xi mengatakan pembukaan akses pasar ini terus melebar, dan Bloomberg Economics memperkirakan bahwa bank asing dan perusahaan sekuritas bisa menghasilkan laba lebih dari US$32 miliar per tahun di China pada tahun 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper