Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timses Jokowi-Ma'ruf Akui Usulkan Visi-Misi Cukup Disampaikan Timses. Ini Alasannya

Arya Sinulingga, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin menyatakan bahwa pihaknya mengusulkan penyampaian visi-misi dilakukan oleh Timses, agar pasangan calon (paslon) lebih fokus untuk berdebat.
Spesimen surat suara pemilihan umum 2019, Jumat (4/1/2019)/Bisnis-Jaffry Prakoso.
Spesimen surat suara pemilihan umum 2019, Jumat (4/1/2019)/Bisnis-Jaffry Prakoso.

Bisnis.com, JAKARTA — Pihak TKN Jokowi-Ma'ruf menjelaskan polemik terkait usulan penyampaian visi-misi oleh tim kampanye atau Timses dalam Debat Pilpres 2019.

Arya Sinulingga, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin menyatakan bahwa pihaknya mengusulkan penyampaian visi-misi dilakukan oleh Timses, agar pasangan calon (paslon) lebih fokus untuk berdebat.

Pria kelahiran Kabanjahe, Sumatera Utara, 18 Februari 1971 ini menyatakan usulan tersebut diangkat dalam rapat bersama KPU untuk menjawab ide pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga yang menyatakan hal sebaliknya, yaitu agar paslon lebih fokus untuk memaparkan visi-misi daripada debat.

"Visi misi itu satu arah. Mereka minta tidak ada debat, yang ada penyampaian visi misi, [mereka usul itu] di dalam rapat. Jadi visi-misi, habis itu tidak ada debat. Kita tidak mau," jelas Arya di Rumah Cemara 19, Senin (7/1/2019).

Arya menggambarkan apabila ide dari BPN Prabowo-Sandiaga diterima, maka debat Pilpres 2019 akan terasa seperti pidato. Sebab itulah pihaknya membuat usulan tersebut agar debat tidak didominasi oleh penyampaian satu arah.

"Makanya kita minta [disampaikan Timses], supaya visi-misi tidak redundant [mubazir], toh sudah ada di debat penyampaian visi-misi. Kenapa lagi capres bikin. Cukup timses saja, apalagi dua acara berbeda," jelas Arya.

Sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak, Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga dalam akum Twitter resminya menyebut KPU membatalkan penyampaian visi-misi, sebab kedua kubu tidak menemukan kata sepakat terkait dua usulan tersebut.

"BPN @prabowo@sandiuno meminta penyampaian visi misi tanggal 9 Jan 2019 disampaikan langsung oleh Capres/Cawapres bukan stuntman (Timses). Namun, ternyata tdk menemukan kata sepakat. TKN 01 tetap meminta diwakili Timses. Sehingga @KPU_ID membatalkan penyampaian visi misi tersebut," tulis Dahnil, Sabtu (5/1/2019).

Menjawab hal tersebut, Arya menambahkan bahwa Dahnil telah memelintir fakta, sebab memaparkan usulan kedua pihak secara tidak utuh. Seab itulah dirinya membantah bahwa paslon 01 takut menyampaikan visi-misi secara langsung.

"Ini diplintir kita takut visi-misi. Visi-misi kecil bos, hanya satu arah! Kita mau perdebatan itu ada pendalaman. Ada pertanyaan dari masing-masing pihak," ungkap Arya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper