Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

9 Januari Tanggal Pemakzulan Mantan PM Thailand

Majelis Legislatif Nasional (NLA) Thailand Jumat menetapkan 9 Januari sebagai tanggal pembukaan pernyataan dalam kasus pemakzulan terhadap mantan perdana menteri Yingluck Shinawatra atas dugaan korupsi besar-besaran yang menggulingkan pemerintahnya berkaitan dengan janji skema beras.
Mantan Perdana Menteri Thailnad Yingluck Shinawatra/Bloomberg
Mantan Perdana Menteri Thailnad Yingluck Shinawatra/Bloomberg

Bisnis.com, BANGKOK - Majelis Legislatif Nasional (NLA) Thailand Jumat menetapkan 9 Januari sebagai tanggal pembukaan pernyataan dalam kasus pemakzulan terhadap mantan perdana menteri Yingluck Shinawatra atas dugaan korupsi besar-besaran yang menggulingkan pemerintahnya berkaitan dengan janji skema beras.

Anggota NLA juga sepakat dalam pertemuan yang dipimpin oleh Ketua NLA, Pornpetch Wichitcholchai, tidak membiarkan Yingluck untuk menyerahkan bukti tambahan selain menghadirkan 72 barang bukti untuk membela diri dalam kasus tersebut.

Pada 21 November, pengacaranya mengajukan 44 barang bukti untuk NLA dan meminta NLA perlu bahwa lebih banyak bukti harus diberikan untuk pertimbangan sebagai bukti tambahan, meskipun tidak baru dan tidak dipelajari oleh Kantor Komisi Anti-Korupsi Nasional (NACC) sebelumnya.

Tetapi anggota NACC Vicha Mahakhun berpendapat bahwa bahan tambahan yang Yingluck ingin serahkan sudah termasuk dalam barang bukti yang NACC pernah pelajari. Dan itu terserah kepada setiap anggota NACC apakah bagian mana dari bahan yang mereka ingin pilih untuk dipertimbangkan.

Vicha mengatakan bahwa Yingluck "pernah menjelaskan kepada NACC di waktu lalu." Mantan Perdana Menteri Yingluck juga ketua Komite Kebijakan Perberasan Nasional sementara ia adalah perdana menteri.

Pengacara Yingluck, Norawit Lalaeng, mengatakan kepada wartawan bahwa ia puas meskipun Majelis tidak mengizinkannya untuk mengirimkan lebih banyak bukti dalam kasus ini.

Ditanya apakah Yingluck pribadi akan muncul di hadapan anggota NLA dalam membela dirinya pada Januari, Norawit berpendapat bahwa masalah tersebut masih dalam pembahasan dan ada kemungkinan bahwa ia akan bersaksi sendirian pada hari itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Antara/TNA-0ANA

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper