MAKASSAR: Perwakilan Umat Buddha Sulawesi Selatan prihatin dengan nasib 6.000 lebih warga etnis Rohingya yang mengalami krisis kemanusiaan di Myanmar.
Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulawesi Selatan, Yonggris Lao saat dihubungi Bisnis, Senin, (6/8/2012) mengatakan pihaknya sangat menyayangkan sikap pemerintah Myanmar yang melakukan proses pembiaran terhadap tragedi kemanusiaan yang ada di Myanmar dan tenda-tenda pengungsian.
"Militerisme pemerintahan di sana tidak beragama dan kejam. Jangankan warga muslim, para biksu maupun pemimpin Budha pun mereka bantai. Apapun agamanya, mereka punya hak dasar sebagai manusia yang mendapat perlindungan dari masyarakat dunia," kata dia
Bendahara Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan ini juga berharap agar penyaluran bantuan kemanusiaan bisa lebih merata sehingga tidak menimbulkan ketersinggungan atau kecemburuan sosial.
"Seperti yang disampaikan Jusuf Kalla, netralitas itu penting, karena Pemerintah Myanmar relatif tertutup. Sehingga bantuan kemanusiaan ini harus bisa meyakinkan pemerintah disana bisa membuka akses ke Rohingya," kata dia
Selain itu, Walubi Sulsel juga memberikan apresiasi upaya KAMMI Sulsel yang datang berkunjung di klenteng Xiang Ma, Jalan Sulawesi Makassar dan mengajak Walubi Sulsel memberikan dukungan terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa warga muslim Rohingya.
"Mereka minta agar kami ikut mendukung perjuangan mereka menyelamatkan etnis Rohingya. Tentunya aksi ini akan kita dukung. Kami sangat tidak setuju dengan pembunuhan apalagi pembantaian yang melanda saudara-saudara kita di Rohingya," kata dia. (K15/msb)