JAKARTA: Sebanyak 125 Mahasiswa dari 40 universitas di Indonesia mengikuti Indonesia Leadership Camp atau ILC 2011 yang dimulai hari ini 3 Oktober sampai 6 Oktober 2011.
Acara peresmian akan dilakukan oleh Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri di Balai Sidang UI, Kampus Depok, hari ini.
ILC diawali dengan Seminar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bertajuk “Menyelamatkan NKRI dengan Membangun Integritas Bangsa dan Nasionalisme” yang akan dibawakan oleh Abdullah Hehamahua, Husein Ibrahim, Febridiansyah beserta Arief Munandar.
“Beberapa acara menarik akan ditampilkan dalam Indonesia Leadership Program seperti Talkshow dan presentasi Social-Project oleh Erie Sudewo dan Goris Mustaqim serta bedah Film “Kentut” bersama Dedy Mizwar & Arya Kusuma Dewa, “ kata Kepala Kantor Komunikasi UI Vishnu Juwono.
Pada hari Rabu 5 Oktober akan digelar “Kenduri Kebangsaan” bersama Hasan Wirajuda, Warsito, dan Mahfud MD, sedangkan pada hari Kamis 6 Oktober, para peserta ILC akan melakukan Institutional Visit ke DPR dan Bank Indonesia sekaligus peluncuran buku yang berisikan kumpulan esai analisa kritis para undangan mahasiswa dan aktivis.
ILC merupakan rangkaian program berkelanjutan dari “Indonesia Leadership Development Program” yang terdiri dari berbagai kegiatan seperti Social Entrepreneurship Initiative dan UI-Student Development Program.
ILC adalah program pembinaan kepemimpinan dan kewirausahaan sosial selama 5 hari dalam bentuk kegiatan camp yang diselenggarakan di lingkungan kampus UI, Depok dan diikuti oleh ratusan mahasiswa berprestasi di bidang akademik, aktivis mahasiswa, aktivis kewirausahaan yang berasal dari tiap universitas di seluruh Indonesia di antaranya Universitas Syiah Kuala, Universitas Andalas, Universitas Mulawarman, Universitas Gajah Mada, Intitut Teknologi Bandung, Universitas Udayana, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Cendrawasih.
“Penyelenggaraan ILC diharapkan dapat memberikan solusi akan krisis kepemimpinan muda di Indonesia dan menjawab tantangan globalisasi baik di level nasional, regional, maupun global,” kata Vishnu Juwono. (ln)