Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan gedung baru DPR masih menuai kritik

JAKARTA: Pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie untuk melanjutkan pembangunan gedung baru dengan merevisi anggaran melalui efisiensi kembali menuai kritik sejumlah anggota DPR dalam rapat paripurna di Gedung DPR hari ini.

JAKARTA: Pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie untuk melanjutkan pembangunan gedung baru dengan merevisi anggaran melalui efisiensi kembali menuai kritik sejumlah anggota DPR dalam rapat paripurna di Gedung DPR hari ini.

Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Maruarar Sirait meminta Marzuki mengklarifikasi bahwa fraksinya tidak menyetujui rencana pembangunan gedung baru DPR. Menurut dia, fraksinya selama ini hanya meminta rencana pembangunan gedung tersebut ditunda, bukan disetujui untuk segera dibangun.

"Kalau Fraksi PDI Perjurangan setuju, buktikan. Tapi kalau tidak, tolong dicabut [pernyataan]," ujar Marurar. Menurutnya, pernyataan Marzuki soal tujuh fraksi termasuk FPDIP setuju pembangunan gedung baru membingungkan konstituen PDIP sehingga berdampak buruk pada partai itu. Menanggapi pernyataan interupsi Maruarar terkait gedung baru DPR tersebut Marzuki tampak emosi.

Dia pun meminta Sekretariat Jenderal DPR mengumpulkan bukti-bukti bahwa F-PDIP menyetujui pembangunan gedung baru DPR dalam rapat konsultasi beberapa waktu lalu. "Saya minta Sekjen mengumpulkan bukti-bukti bahwa FPDIP ikut terlibat dalam pengambilan keputusan pembangunan gedung," kata Marzuki dengan nada tinggi.

Dia menambahkan dirinya tidak ikut serta dalam konferensi pers seusai rapat konsultasi yang memutuskan pembangunan gedung baru dilanjutkan.

Kritikan lainnya muncul dari politisi Partai amanat Nasional, Teguh Juwarno. Pada kesempatan itu Teguh meminta klarifikasi Marzuki soal revisi anggaran pembangunan gedung DPR yang menuai kritikan dari sejumlah elemen masyarakat tersebut.

Sebelumnya, Marzuki menyatakan akan merevisi anggaran pembangunan gedung DPR dari senilai Rp1,13 trilun. Namun, dia belum bisa menyatakan seberapa besar efisiensi yang bisa dilakukan untuk mengurang anggaran tersebut.

Kami minta klarifikasi atas pernyataan pimpinan soal revisi angaran pembangunan gedung baru, ujar Teguh dalam rapat tersebut.

Dia juga bingung dengan pernyataan Marzuki yang menyatakan revisi itu berdasarkan kajian pihak Kementerian Pekerjaan Umum. Padahal, sebelumnya fraksi PAN menolak pembangunan gedung baru karena masih banyak kebutuhan lain dari masyarakat yang tengah dilanda kesulitan ekonomi.(er)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Mursito

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper