Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Franchise dongkrak penjualan Holcim

JAKARTA: Volume penjualan semen PT Holcim Indonesia Tbk diyakini akan terdongkrak oleh bisnis waralaba beton (readymix concrete franchise)yang dijalankan oleh PT Holcim Beton, anak usaha Holcim. Pasalnya, dari setiap batching plant atau franchise akan

JAKARTA: Volume penjualan semen PT Holcim Indonesia Tbk diyakini akan terdongkrak oleh bisnis waralaba beton (readymix concrete franchise)yang dijalankan oleh PT Holcim Beton, anak usaha Holcim. Pasalnya, dari setiap batching plant atau franchise akan menyerap 5.000-10.000 ton semen per bulan.

Kendati demikian, Corporate Communication Manager Holcim Budi Primawan belum bisa memastikan berapa besar kontribusi bisnis waralaba beton tersebut terhadap peningkatan penjualan semen Holcim Indonesia. "Saat ini belum bisa diperkirakan berapa besar pengaruhnya karena ini kan baru berjalan," ujarnya usai penandatangan kerjasama waralaba beton jadi, hari ini.Menurutnya, hingga kuartal pertama tahun ini volume penjualan semen perseroan telah mencapai 1,8 juta ton dengan tingkat kapasitas produksi mencapai 764.564 ton. Dua investor yang menandatangani kerjasama waralaba tersebut adalah PT Triputra Perkasa Sejati dari Probolinggo Jawa Timur dan PT Karya Wira Beton dari Solo Jawa Tengah. "Untuk pendapatan kami belum bisa sampaikan karena harus menginformasikan ke Bappepam dulu," kilahnya.Holcim Beton merupakan produsen beton jadi yang pertamakali meluncurkan konsep waralaba beton tersebut di Indonesia. Dengan modal sekitar US$4 miliar-US$5 miliar (di luar tanah), investor dapat menjadi frenchchisee dan dapat menjual beton jadi kepada pelanggannya di areanya dengan dukungan tenaga ahli dari Holcim Beton. Dengan nilai investasi tersebut, investor akan mendapatkan 1 betching plant dan 5 buah truk.Presiden Direktur Holcim Beton Derek Williamson mengungkapkan tahun ini perseroan menargetkan jumlah mitra waralaba sebanyak 5 frenchise yang difokuskan di wilayah Jawa dan Bali. "Penjualan kuartal pertama tahun ini tumbuh 15%, untuk kuartal kedua kami masih memperhatikan kondisi pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujarnya. (bsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper