Hubungan antara kedua negara bertetangga tersebut merosot setelah Korea Utara membom satu pulau perbatasan pada November lalu, sehingga menewaskan empat orang, termasuk dua warga sipil, melukai 15 marinir serta tiga warga sipil, dan menghancurkan 19 rumah. Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat tajam sejak Korea Selatan dan AS menuduh Korea Utara mentorpedo kapal perang Seoul tahun lalu, sehingga menewaskan 46 orang. Kapal perang Korea Selatan, Cheonan, tenggelam pada 26 Maret 2010 di dekat perbatasan Laut Kuning, yang disengketakan dengan Korea Utara, dalam kondisi misterius setelah ledakan yang dilaporkan. Korea Selatan mengumumkan serangkaian pembalasan yang mencakup pemangkasan perdagangan dengan negara komunis tetangganya itu. Korea Utara membantah terlibat dalam insiden tersebut dan membalas tindakan Korea Selatan itu dengan ancaman-ancaman perang. Tapi di dalam pidato kebijakan Tahun Barunya kepada rakyat negaranya, Lee menyampaikan harapan bagi peningkatan hubungan. "Jika Korea Utara memperlihatkan ketulusan, kami berdua memiliki keinginan dan rencana untuk secara drastis meningkatkan kerja sama ekonomi bersama dengan masyarakat internasional," katanya hari ini. Dia juga mendesak negara Komunis Korea Utara agar meninggalkan tindakan petualangan, dan mengatakan ancaman lain terhadap "satu jengkal saja wilayah kami" akan dihadapi dengan "reaksi keras dan tegas". Korea Utara dan Selatan terlibat Perang Korea, yang dimulai pada 25 Juni 1950. Perang itu sempat berhenti sementara dengan gencatan senjata yang ditandatangani pada 27 Juli 1953. Pertempuran dihentikan dengan gencatan senjata, tetapi kedua Korea secara teknis masih berada dalam keadaan perang. (msw)
Presiden Lee: Pintu dialog antarKorea 'terbuka'
SEOUL: Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak mengatakan pintu bagi dialog antar-Korea "masih terbuka" dan Seoul bersedia untuk "secara drastis meningkatkan kerja sama ekonomi" kalau Pyongyang memperlihatkan ketulusan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yusuf Waluyo Jati
Editor : Mursito
Topik

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

6 menit yang lalu
Barisan Saham Pilihan Konglomerat Indonesia Kuartal II/2025

1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Eyes Two Promising Stock Sectors After Eid 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

8 jam yang lalu
Momen Prabowo 'Grogi' Saat Pidato Perdana di Parlemen Turki

9 jam yang lalu
KPK dan PPATK Jamin Independensi Jika Ada Kasus Hukum Danantara

9 jam yang lalu
Cara Mudah Cek NIK KTP secara Online, Tanpa Aplikasi

10 jam yang lalu
KPK Catat 16.867 Pejabat Belum Lapor LHKPN
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
