Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono, memprediksi penularan Virus Corona penyebab Covid-19 akan semakin tinggi pada masa PSBB transisi yang terus diperpanjang.
"Selama tidak ada kebijakan pengetatan kembali wabah akan naik terus dan tidak akan diketahui kapan puncaknya," kata Tri saat dihubungi, Sabtu (18/7/2020).
Gubernur DKI Anies Baswedan memutuskan kembali memperpanjang PSBB transisi hingga 30 Juli mendatang.
Tri menuturkan, jika pemerintah benar-benar ingin mengendalikan wabah, perlu tindakan khusus dengan cara mengetatkan kembali pembatasan sosial.
Selama masa transisi ini sebagian masyarakat menilai sudah tidak ada lagi kebijakan PSBB.
Dengan demikian, masyarakat mulai abai terhada protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Baca Juga
"Dari awal saya menyarankan jangan mengambil kebijakan transisi saat wabah belum terkendali."
Saat itu, epidemiolog itu menyarankan pemerintah mengambil kebijakan transisi pada akhir Juli.
Tri memperkirakan, jika pemerintah masih menerapkan pembatasan sosial dengan ketat, wabah bakal mulai reda pada akhir Juli mendatang.
"Seharusnya masa transisinya tidak dilakukan sekarang."
Tri menyarankan pemerintah mengambil tindakan strategis untuk menstabilkan tingkat penularan Virus Corona.
“Caranya dengan melakukan pengetatan.”
Kalau tidak bisa di tingkat kota, paling tidak diberlakukan di tingkat kecamatan atau kelurahan.
Pada fase perpanjangan PSBB transisi, DKI Jakarta beberapa kali mencatat rekor penambahan kasus positif Covid-19 baru harian, yaitu 344 kasus pada 8 Juli, kemudian 359 kasus 11 Juli dan rekor tertinggi sebanyak 404 kasus pada 12 Juli lalu.
Hal itu kemudian berdampak kepada angka positif rate Covid-19 melonjak menjadi 10,5 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel