Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemakaman Protap Covid-19 di Jakarta Capai 1.043, Anies Soroti 3 Hal

Anies menjelaskan dalam kondisi normal, kapasitas perawatan kesehatan di Jakarta hanya ada 190 rumah sakit, di dalamya terdapat 23.000 bed, 714 ICU, 647 ruang isolasi, dan 947 buah ventilator.
Petugas melakukan proses pemakaman jenazah pasien COVID-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta, Kamis (9/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas melakukan proses pemakaman jenazah pasien COVID-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta, Kamis (9/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa kunci utama penanganan pandemi Covid-19 akibat virus SARS-CoV-2 berada pada ketersediaan infrastruktur kesehatan.

Hal ini disampaikan Anies dalam rapat bersama tim pengawas penanggulangan Covid-19 DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar, Kamis (16/4/2020).

"Kita memiliki masalah tiga lapis. Pertama adalah masalah kesehatan, berdampak pada lapis kedua masalah ekonomi, berdampak pada masalah sosial. Tapi, intinya ada di masalah kesehatan karena kalau tidak tertangani akan berdampak ke masalah lain," ungkap Anies.

Oleh sebab itu, Anies menyoroti tiga hal untuk mengoptimalkan infrastruktur kesehatan.

Pertama, peningkatan kapasitas testing.

Hal ini akibat masih banyak terduga Covid-19 di Jakarta yang masih underdiagnosed atau yang belum sempat melakukan tes swab, namun telanjur meninggal dunia.

"Ilustrasi tentang pemakaman mereka yang dimakamkan dengan Protap [prosedur tetap] Covid-19 sampai tadi malam berjumlah 1.043. Tidak semuanya diketahui sebagai Covid-19. Kenapa? Karena mereka sudah dites, tapi belum keluar atau sedang antri untuk tes tapi sudah meninggal. Jadi kemampuan kita testing itu sangat penting," jelas Anies.

Kedua, yakni peningkatan fasilitas perawatan kesehatan. Menurut Anies, hal ini karena Jakarta, bahkan Indonesia, kapasitas perawatan kesehatan tidak dipersiapkan untuk menghadapi pandemi.

Anies menjelaskan dalam kondisi normal, kapasitas perawatan kesehatan di Jakarta hanya ada 190 rumah sakit, di dalamya terdapat 23.000 bed, 714 ICU, 647 ruang isolasi, dan 947 buah ventilator.

"Ini semua dalam situasi hari ini saja, sudah terasa padat. Bila tren naik terus maka ini akan semakin sulit kalau kita memakai rumus 20 persen dari jumlah total positif Covid-19 harus dirawat secara intens," jelasnya.

Terakhir, yakni terkait dengan kondisi sosial ekonomi, bantuan bagi mereka yang prasejahtera; terutama yang berada di perkampungan padat.

Anies meminta dukungan pemerintah pusat terkait hal ini. Sementara itu, upaya yang telah dilakukan Pemprov DKI Jakartan yakni menyediakan tempat isolasi di kelurahan bagi penduduk yang ODP atau memiliki gejala ringan yang harus isolasi mandiri.

"Karena mereka yang tinggal di rumah dengan sosial-ekonomi yang baik, satimu KK punya banyak ruangan. Kalau yang sosial ekonomi lebih rendah, satu ruangan bisa banyak KK. Karena itulah kami menyiapkan di setiap kelurahan tempat untuk isolasi mandiri," ujar Anies.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper