Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Lahadalia Ketua BKPM, HIPMI Jaya : Dia Jago Merapikan Birokrasi

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI Jaya) menilai sosok Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) baru, yakni Bahlil Lahadalia sebagai sosok yang mampu mendongkrak realisasi investasi di Indonesia.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

Bisnis.com, JAKARTA — Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI Jaya) menilai sosok Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) baru, yakni Bahlil Lahadalia sebagai sosok yang mampu mendongkrak realisasi investasi di Indonesia.

Hal ini disampaikan Ketua Umum HIPMI Jaya Afifuddin Suhaeli Kalla. Menurut pria yang akrab disapa Afie ini, Bahlil punya rekam jejak merapikan organisasi ketika dipercaya memimpin HIPMI skala nasional.

"Jadi menurut saya Presiden Jokowi sudah memilih sosok yang tepat. Saya percaya Bahlil sanggup merapikan sistem birokrasi dan regulasi terkait investasi di Indonesia. Masalahnya, rumitnya birokrasi itu masih jadi hambatan yang nyata dari sisi investor," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (24/10/2019).

Menurutnya, hal ini berpengaruh terhadap kecepatan membuka usaha. Contohnya di Jakarta, gesekan antara sistem perizinan nasional dan regional terkadang masih tumpang tindih.

Oleh sebab itu, Afie berharap Bahlil mampu mengatasi berbagai permasalahan yang masih ada, "Jangan sampai kita kalah dari Vietnam dan Thailand yang cepat sekali, mengurus izin hanya butuh satu minggu. Saya yakin Bahlil bisa karena dia pekerja keras dan punya jiwa problem solver," tambahnya.

Selain itu, HIPMI Jaya berharap BKPM era Bahlil nantinya mampu memberikan regulasi yang mampu mendongkrak tumbuhnya pengusaha dan investor muda Tanah Air. Terutama Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berkaitan dengan teknologi dan dunia digital.

"Saya pikir di samping sektor riil, BKPM perlu memberi perhatian ke arah industri digital. Startup dan unicorn kita itu kan kebanyakan diguyur dana dari luar [asing]. Nah, menumbuhkan permodalan dari dalam negeri ini juga perlu diperhatikan," ujar Afie.

"Misalnya, dengan membuat regulasi terkait pembagian porsi investasi atau memberikan syarat-syarat tertentu agar pemodal dari luar negeri berkontribusi mendorong para investor di Indonesia," tambahnya.

Terakhir, Afie menjelaskan bahwa kebanyakan negara maju merupakan negara dengan tingkat persentase pengusaha tinggi. Oleh sebab itu, Afie berharap sosok Bahlil yang pernah memimpin HIPMI dari 34 provinsi di Indonesia, memahami bagaimana cara mendorong makin banyaj para pengusaha dan investor di tingkat daerah bisa maju ke skala nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper