Bisnis.com, JAKARTA - Plastic Bank, sebuah fintech sosial dengan misi mengentaskan kemiskinan dan menghentikan polusi plastik, mengadakan sebuah acara untuk para pemimpin bisnis di Bali. Pendiri dan CEO Plastic Bank, David Katz menyoroti pentingnya menyeimbangkan antara keuntungan perusahaan dan menciptakan dampak lingkungan dan sosial demi keberhasilan usaha.
Saat ini masyarakat semakin sadar lingkungan sehingga dunia usaha menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menyelaraskan usaha mereka dengan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Konsumen mengharapkan lebih dari sekedar produk; mereka mencari produk dan jasa yang secara aktif berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial. Acara Plastic Bank tersebut menyoroti bagaimana dunia usaha dapat memenuhi ekspektasi ini yaitu mendorong pertumbuhan usaha sekaligus menciptakan dampak positif bagi Indonesia.
"Coba pikirkan hal ini: bagaimana jika setiap keputusan bisnis yang Anda buat tidak hanya meningkatkan keuntungan Anda namun juga meregenerasi planet kita dan mensejahterakan kelompok masyarakat yang terpinggirkan? Di Plastic Bank, kami menantang gagasan konvensional bahwa profitabilitas dan dampak sosial dan lingkungan adalah dua hal yang bertentangan. Kami memiliki misi untuk menciptakan masa depan di mana setiap pelaku usaha, baik kecil, menengah maupun besar, akan menjadi pelaku perubahan untuk dunia yang lebih baik,” kata Katz.