Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sustainable Aviation Fuel Dapat Merevolusi Industri Penerbangan

Sustainable Aviation Fuel, bahan bakar ramah lingkungan untuk pesawat terbang, diyakini dapat merevolusi industri penerbangan karena dapat mengurangi emisi CO2.
Sustainable Aviation Fuel Dapat Merevolusi Industri Penerbangan
3 Foto
Sustainable Aviation Fuel Dapat Merevolusi Industri Penerbangan
3 Foto
Sustainable Aviation Fuel Dapat Merevolusi Industri Penerbangan
3 Foto
Sustainable Aviation Fuel, bahan bakar ramah lingkungan untuk pesawat terbang, diyakini dapat merevolusi industri penerbangan karena dapat mengurangi emisi CO2.
Sustainable Aviation Fuel Dapat Merevolusi Industri Penerbangan
Sustainable Aviation Fuel Dapat Merevolusi Industri Penerbangan
Sustainable Aviation Fuel Dapat Merevolusi Industri Penerbangan

Bisnis.com, JAKARTA - Sustainable Aviation Fuel, bahan bakar ramah lingkungan untuk pesawat terbang, diyakini dapat merevolusi industri penerbangan karena dapat mengurangi emisi CO2 dan menawarkan siklus keberlanjutan di masa depan.

BIS Research, perusahaan riset berskala global yang kerap melakukan analisa terkait teknologi disruptif, memperkirakan pangsa pasar bahan bakar SAF dapat melonjak menjadi $131,12 miliar pada 2033 dari $1,29 miliar pada 2023. 

SAF juga menjadi topik hangat di konferensi para pihak dalam kerangka kerja sama PBB untuk perubahan iklim (COP28 UAE), yang diadakan di Expo City, Dubai, dari 30 November 2023 sampai 12 Desember 2023. 

Aika Yuri Winata, General Manager of Green Energy, Biofuel Feedstock & Business Development di Apical, salah satu perusahaan pengolah minyak nabati global terkemuka, menggarisbawahi peran penting SAF untuk membantu transformasi industri penerbangan untuk membantu industri mencapai target net zero emission.

Aika berbicara pada sebuah sesi diskusi yang diadakan oleh Paviliun Indonesia Jumat, 1 Desember 2023,di hari kedua perhelatan COP28 UAE di Dubai. 

Industri penerbangan menghadapi tantangan besar untuk dapat melakukan dekarbonisasi, karena saat ini mereka berkontribusi terhadap 3 persen emisi CO2 global. Untuk mengatasi masalah ini, Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA) menargetkan keseluruhan industri penerbangan dapat mencapai net zero emission pada 2050. Kesepakatan ini dicapai pada pertemuan tahunan IATA ke 77 di Boston, Amerika Serikat pada 4 Oktober 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdullah Azzam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Foto Lainnya

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro