Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan energi asal Finlandia ini menekankan pentingnya peningkatan fleksibilitas sebagai kunci percepatan transisi energi secara lancar dan dapat diandalkan dengan memilih teknologi yang tepat dan tahan di masa depan.
Wärtsilä mendukung target emisi net zero Indonesia pada tahun 2060 dengan melakukan pemodelan sistem ketenagalistrikan net zero di Indonesia, hasil menunjukkan bahwa sistem tenaga listrik yang fleksibel dapat mendukung integrasi lebih banyak energi terbarukan.
Dengan memasukkan faktor pajak karbon, bauran energi dapat menghemat biaya listrik lebih dari 20%.