Pembukaan Global Land Forum 2018

Director of the International Land Coalition (ILC) Michael Taylor (dari kiri), Ketua National Organizing Committe Global Land Forum 2018 Dewi Kartika, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, dan Wali Kota Bandung Oded M Danial saat prosesi pembukaan Global Land Forum 2018 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/9). Forum pertanahan global terbesar di dunia yang di hadiri 84 perwakilan negara ILC ini akan membahas persoalan-persoalan agraria baik di tingkat lokal maupun global, dengan tujuan untuk mengatasi ketimpangan, kemiskinan, permasalahan konflik, HAM dan pembangunan perdesaan. JIBI/Bisnis/Rachman

Rachman - Bisnis.com

Senin, 24 September 2018 | 16:25

1 / 4

Para delegasi dari negara-negara anggota International Land Coalition (ILC) berfoto bersama usai pembukaan Global Land Forum 2018 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/9). Forum pertanahan global terbesar di dunia yang di hadiri 84 perwakilan negara ILC ini akan membahas persoalan-persoalan agraria baik di tingkat lokal maupun global, dengan tujuan untuk mengatasi ketimpangan, kemiskinan, permasalahan konflik, HAM dan pembangunan perdesaan. JIBI/Bisnis/Rachman

2 / 4

Sejumlah delegasi mengunjungi pameran komunitas yang concern mengenai permasalahan agraria di sela-sela Global Land Forum 2018 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/9). Forum pertanahan global terbesar di dunia yang di hadiri 84 perwakilan negara ILC ini akan membahas persoalan-persoalan agraria baik di tingkat lokal maupun global, dengan tujuan untuk mengatasi ketimpangan, kemiskinan, permasalahan konflik, HAM dan pembangunan perdesaan. JIBI/Bisnis/Rachman

3 / 4

Delegasi mengamati poster tentang sejarah konflik agraria di Tanah Air yang dipamerkan di sela-sela Global Land Forum 2018 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/9). Forum pertanahan global terbesar di dunia yang di hadiri 84 perwakilan negara ILC ini akan membahas persoalan-persoalan agraria baik di tingkat lokal maupun global, dengan tujuan untuk mengatasi ketimpangan, kemiskinan, permasalahan konflik, HAM dan pembangunan perdesaan. JIBI/Bisnis/Rachman

4 / 4