Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mega Syariah Catat Laba Rp50,06 Miliar pada Kuartal I/2024, Turun 35,98%

Laba Bank Mega Syariah turun 35,98% secara tahunan (year on year/yoy), dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp78,2 miliar.
Suasana pelayanan petugas Bank Mega Syariah di Kantor Cabang Istiqlal saat peresmian./Bisnis - Alifian Asmaaysi
Suasana pelayanan petugas Bank Mega Syariah di Kantor Cabang Istiqlal saat peresmian./Bisnis - Alifian Asmaaysi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mega Syariah (BMS) membukukan laba bersih Rp50,06 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini atau kuartal I/2024, turun 35,98% secara tahunan (year on year/yoy), dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp78,2 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, penurunan laba bank didorong oleh penyusutan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 19,13% yoy menjadi Rp159,05 miliar pada kuartal I/2024.

Net operation margin (NOM) Bank Mega Syariah juga susut dari 2,28% pada Maret 2023 menjadi 1,7% pada Maret 2024.

Bank Mega Syariah juga mencatatkan penurunan pendapatan berbasis komisi atau fee based income 21,83% yoy menjadi Rp10,14 miliar.

Sementara itu, kemampuan efisiensi bank syariah milik konglomerat Chairul Tanjung ini menurun. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) membengkak dari 71,19% pada Maret 2023 menjadi 79,62% pada Maret 2024. Semakin naik rasio BOPO menunjukkan semakin tidak efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.

Rasio profitabilitas BMS pun memburuk jika dilihat dari tingkat pengembalian aset (return on esser/ROA) yang turun dari 2,38% pada Maret 2023 menjadi 1,72% pada Maret 2024. Artinya, kemampuan bank dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan menurun.

Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga turun dari 13,7% pada Maret 2023 menjadi 7,81% pada Maret 2024. Artinya, semakin turun kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.

Dari sisi intermediasi, Bank Mega Syariah telah menyalurkan pembiayaan Rp7 triliun pada kuartal I/2024, turun 1,14%. Aset bank pun turun 10,54% yoy menjadi Rp15,38 triliun.

Meski begitu, Bank Mega Syariah berhasil menjaga kualitas asetnya. Tercatat, rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming financing/NPF) gross turun dari 1,07% pada Maret 2023 menjadi 0,92% pada Maret 2024. NPF net juga turun dari 0,82% ke level 0,76%.

Adapun, Bank Mega Syariah telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp9,98 triliun pada tiga bulan pertama 2024, turun 28,94% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper