Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank Mandiri (BMRI) Pecah Rekor ke Rp7.400, Market Cap Tembus Rp690 Triliun

Saham BMRI menyentuh level tertinggi sepanjang masa atau all-time high (AT) di level Rp7.400, naik 1,72% dari perdagangan sehari sebelumnya.
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. di Jakarta, Jumat (22/9/2023). Bisnis
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. di Jakarta, Jumat (22/9/2023). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menembus rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) pada level Rp7.400 pada perdagangan hari ini Kamis (14/3/2024).

Berdasarkan RTI Business, harga saham BMRI ditutup di level Rp7.400 naik 1,72% dari perdagangan sehari sebelumnya.  Saham BMRI bergerak pada rentang harga Rp7.225 hingga Rp7.400 sepanjang sesi.

Bahkan, saham BMRI telah mengantongi kenaikan 5,34% dalam sepekan. Lalu, harga saham BMRI naik 22,31% sepanjang tahun berjalan atau secara (year-to-date/ytd). Adapun, seiring dengan kenaikan harga saham, kapitalisasi pasar alias market cap BMRI tembus Rp690,67 triliun. 

CEO Jooara Rencana Keuangan Gembong Suwito menyebut pergerakan saham BMRI yang menebus ATH lantaran kinerja keuangan yang baik serta investor asing yang dominan masuk ke saham tersebut. 

Tak hanya itu, periode cum date yang juga menjadi katalis yang mendorong saham BMRI mengalami penguatan.

“Januari hingga pertengahan Maret [saham] big bank masih menjadi faktor pendorong IHSG,” ujarnya pada Bisnis, Kamis (14/3/2024).

Dalam riset Maybank Sekuritas Indonesia yang dirilis baru-baru ini juga mempertahankan pandangan positif terhadap perbankan Indonesia pada 2024, termasuk BMRI.

Tercatat, pertumbuhan kredit industri tetap bertahan kuat pada Januari 2024, meningkat sebesar 11,8% secara tahunan dari sebelumnya 10,5% Januari 2023.

Lebih lanjut, pertumbuhan kredit industri awal tahun ini ditopang oleh seluruh kategori penyaluran kredit, antara lain kredit investasi senilai 13,4% yoy, kredit modal kerja sebesar 12,3% yoy dan kredit konsumsi senilai 9,6% yoy. 

“Dari sisi sektor, pertumbuhan tercepat di kredit adalah pertambangan, layanan sosial, dan layanan bisnis,” kata analis Jeffrosenberg Chenlim dan Faiq Asad, Jumat (8/3/2024)

Kemudian di sisi pendanaan, deposito naik 5,8% secara tahunan pada Januari 2024 untuk semua bank, jauh lebih cepat dibandingkan Desember 2023 sebesar 3,8%

Selain itu, pertumbuhan dana murah alias CASA juga meningkat sebesar 5,6% dibanding Desember yang hanya sebesar 2,9%

“Kami melihat hal ini sebagai pertanda positif bagi perbankan, karena pertumbuhan CASA yang lebih cepat akan membantu memitigasi dampak tingginya suku bunga terhadap biaya dana alias cost of fund,” tulis kedua analis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper