Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Dorong Leasing Optimalkan Obligasi Hijau

Obligasi berkelanjutan dapat menjadi cara baru perusahaan leasing untuk mendiversifikasi pendanaan.
Investor mencari informasi penjualan obligasi melalui salah satu platform mobile banking di Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mencari informasi penjualan obligasi melalui salah satu platform mobile banking di Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengungkap sejumlah peluang yang bisa dirasakan industri perusahaan pembiayaan (multifinance) alias leasing dalam menerbitkan surat utang berkelanjutan (obligasi hijau).

Economic Research Division Pefindo Ahmad Nasrudin mengatakan bahwa penerbitan obligasi berkelanjutan akan meningkatkan diversifikasi instrumen di pasar surat utang. Dari sisi permintaan, kata Ahmad, obligasi berkelanjutan menawarkan lebih banyak pilihan bagi investor selain surat utang tradisional seperti obligasi, sukuk, dan medium term notes (MTN).

“Selain itu, penerbitan tersebut juga potensial untuk menarik lebih banyak dana masuk ke pasar surat utang korporasi. Sebelumnya, mereka belum memarkirkan dana ke pasar surat utang korporasi karena sedikit instrumen yang diterbitkan,” kata Ahmad kepada Bisnis, dikutip pada Kamis (22/2/2024).

Sementara dari sisi penawaran, Ahmad mengungkap bahwa obligasi berkelanjutan juga menjadi cara baru untuk mendiversifikasi pendanaan.

“Itu juga menjadi pemacu bagi perusahaan untuk mulai menggarap sektor-sektor terkait, yang mana akan semakin populer di masa depan seiring dengan peningkatan kesadaran terhadap lingkungan dan sosial,” ujarnya.

Menurutnya, diversifikasi pendanaan melalui obligasi berkelanjutan menjadi hal yang positif dalam mendorong lebih banyak pasokan ke pasar. Namun, Ahmad menuturkan bahwa penerbitan obligasi hijau di industri multifinance memerlukan dukungan, mulai dari kepastian regulasi, insentif, dan pasar untuk perdagangan.

“Pengembangan pasar obligasi bekelanjutan membutuhkan penyelesaian beberapa PR oleh pengambil kebijakan seperti kepastian regulasi, pengembangan likuiditas pasar, dan insentif,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper