Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Era Lahirnya Bank Syariah Jumbo, Spin-off UUS CIMB Niaga Hingga Merger Muamalat

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap akan ada sederet calon pesaing bank syariah beraset jumbo dalam waktu dekat.
Suarana di konter syariah Bank BTN. / Bisnis-Dedi Gunawan
Suarana di konter syariah Bank BTN. / Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap akan ada sederet bank syariah beraset jumbo lahir melalui spin off unit usaha syariah (UUS) dalam waktu dekat.

Selain PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) yang digadang-gadang bakal merger dengan dengan Bank Muamalat, diketahui pula pemain dari bank swasta nasional, yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) juga saat ini sedang mempersiapkan lahirnya bank umum syariah baru melalui jalan spin off.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan melalui konsolidasi, OJK akan mendorong terjadinya konsolidasi bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) untuk menjadi bank syariah beraset besar. 

"Dalam waktu yang tidak lama, dua atau tiga bank paling tidak akan beraset mendekati BSI, bahkan melampaui BSI," ujarnya dalam Konferensi Pers PTIJK 2024, Selasa (20/2/2024).

Kata Dian, di antara dua bank pesaing BSI itu, satu di antaranya bakal dikendalikan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau bank pemerintah, sedangkan yang lainnya merupakan bank swasta.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Strategy, Finance & SPAPM CIMB Niaga Lee Kai Kwong membenarkan bahwa pihaknya memang telah diberi mandat oleh OJK untuk melakukan spin off pada kuartal III/2025.

Langkah spin off unit usaha syariah (UUS) menjadi bank umum syariah (BUS) memang mesti dilakukan bank seiring dengan nilai aset besar UUS CIMB Niaga saat ini.  

“Prosesnya akan rampung tahun 2026, [ini karena perlu] menjajarkan laporan tahunan kami untuk bank dan juga unit usaha syariah,” ujar Lee dalam Public Expose CIMB Niaga 2023 beberapa waktu lalu (24/11/2023).

Meski begitu, dirinya mengungkapkan bahwa saat ini CIMB Niaga telah melakukan komunikasi dengan OJK untuk membicarakan persiapan spin off, termasuk mendiskusikan model bisnis yang akan dipakai perseroan.

Lebih lanjut, Lee tak menampik bahwa pelaksanaan spin off akan menggerus modal UUS CIMB Niaga menjadi lebih kecil.  

“Maka dari itu, [mungkin] nantinya [UUS CIMB Niaga] tidak dapat memberikan pembiayaan ke segmen korporasi seperti sebelum spin off,” ucapnya.  

Sebagaimana diketahui, berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia, Rabu (21/2/2024), aset CIMB Niaga Syariah mencapai Rp62,74 triliun pada 2023, adapun pada 2022 aset CIMB Niaga Syariah sebesar Rp62,95 triliun.  

Adapun, CIMB Niaga Syariah mencatatkan pertumbuhan pesat penyaluran pembiayaan sebesar 17,06% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp55,23 triliun pada 2023. 

CIMB Niaga Syariah juga telah membukukan laba bersih sebesar Rp1,91 triliun pada 2023, tumbuh signifikan 26,49% yoy. Raupan aset CIMB Niaga Syariah yang mencapai Rp62,74 triliun pada 2023 pun telah memenuhi ketentuan spin off, mengacu aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (POJK UUS), bank yang memiliki UUS dengan share asset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper