Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Beberkan Kabar Merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat, Izin Sudah Masuk

OJK juga sudah berdiskusi dengan Kementerian BUMN, BTN, serta Bank Muamalat terkait aksi korporasi tersebut.
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) di Jakarta, Rabu (21/12/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) di Jakarta, Rabu (21/12/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kabar proses merger antara BTN Syariah dan Bank Muamalat. Menurut OJK, merger kedua bank merupakan aksi korporasi yang menarik.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan OJK sudah menerima perizinan dari pihak bank terkait dengan aksi korporasi tersebut. "Sudah [masuk], sudah jadi pembicaraan lama juga," katanya setelah acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) pada Selasa (20/2/2024).

Ia merinci, pembicaraan terkait aksi korporasi kedua bank itu sudah dilakukan dalam beberapa bulan lalu. "Update penjelasan sudah berlangsung hingga saat ini," tuturnya.

OJK juga sudah berdiskusi dengan Kementerian BUMN, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), serta PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. terkait aksi korporasi tersebut.

Menurutnya, merger unit usaha syariah (UUS) BTN yakni BTN Syariah dengan Bank Muamalat bertujuan untuk kepentingan bersama. "Saya prediksi ini akuisisi dan merger yang cukup menarik tahun ini," ujar Dian.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga memastikan proses merger antara BTN Syariah dan Bank Muamalat akan rampung sebelum pergantian presiden pada Oktober 2024. 

“Muamalat dan BTN Syariah kalau bisa digabungkan targetnya Maret, April, atau Mei 2024, intinya sebelum Oktober 2024,” ujarnya di JIExpo Kemayoran Jakarta, Minggu (18/2024).

Dia menyatakan bahwa Kementerian BUMN terus mendorong pembangunan ekonomi syariah di Tanah Air. Oleh karena itu, pihaknya berupaya menghadirkan bank syariah lain yang mampu menjadi pesaing bagi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI.   

“Itulah kenapa saya ajak bicara Pak Hery [Direktur Utama BSI], kita juga akan melakukan perbaikan kepada Bank Muamalat bersama BTN Syariah. Pak Hery bilang ke saya, bagus pak biar kalau latihan olahraga ada lawan tanding,” pungkasnya.

Erick juga sempat menyampaikan bahwa Kementerian BUMN sudah melakukan diskusi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Menteri Agama terkait peluang kerja sama antara BTN Syariah dengan Bank Muamalat.

Menurut Erick, penggabungan dua bank tersebut memiliki peluang besar untuk masuk ke dalam jajaran 10 bank syariah terbesar di dunia. Dia pun memperkirakan pembahasan final terkait merger antara BTN Syariah dan Muamalat akan selesai pada Maret 2024.

Adapun, sebelum merger, BTN akan terlebih dahulu mengakuisisi Bank Muamalat. Sementara, dalam rangka pemisahan atau spin off UUS menjadi bank umum syariah (BUS), BTN Syariah dan Bank Muamalat kemudian merger.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan langkah akuisisi Bank Muamalat masih dalam proses due diligence. Dia menyatakan bahwa kemungkinan besar proses tersebut akan rampung pada Maret mendatang. Jika sudah selesai, perseroan akan mengambil keputusan akuisisi pada April 2024. 

“Saya sudah lapor ke Pak Erick [Menteri BUMN Erick Thohir], kayaknya optimisnya April. Di April kita ambil keputusan,” ujar Nixon pada awal Februari lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper