Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BCA hingga Perbanas Beri Respons Target OJK untuk Pertumbuhan Kredit Tahun Ini

OJK menetapkan target pertumbuhan kredit sebesar 9%-11% dan DPK sebesar 6%-8% pada tahun ini. Sejumlah bankir pun memberikan tanggapan.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan kredit perbankan tumbuh 9%-11% pada 2024. Sejumlah bankir pun buka suara soal target tersebut.

Sebagaimana diketahui, OJK optimistis kinerja sektor jasa keuangan, termasuk perbankan di Indonesia pada 2024 akan lebih baik lagi.

"Kredit ditargetkan mencapai 9%-11%, didukung oleh DPK tumbuh 6%-8%," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) pada Selasa (20/2/2024).

Adapun, Mahendra mengatakan dalam upayanya mencapai target tersebut dibutuhkan kerja sama sinergi antara OJK dengan pemerintah, otoritas moneter, pelaku usaha, hingga masyarakat. 

Mahendra mengatakan pada 2023 kinerja kredit perbankan pun tumbuh dobel digit. Kondisi industri keuangan juga terkendali di tengah berbagai tantangan.

Pada 2024, dia mengatakan kondisi perekonomian dunia diawali oleh optimisme pasar. "Namun, terdapat downside risk seperti biaya pinjaman, beban utang, lemahnya permintaan, dan divergensi negara-negara di dunia," ujar Mahendra.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga mengatakan kinerja sektor jasa keuangan pada 2023 tetap terjaga dengan baik di tengah berbagai tantangan. Pada 2024, kinerja sektor jasa keuangan bisa lebih baik dengan berbagai peluang.

"Saya optimistis kinerja pada 2024, tapi tetap harus hati-hati dan waspada karena ekonomi global bisa berubah cepat," kata Jokowi.

Selain itu, tantangan lainnya disrupsi teknologi masif dan geopolitik masih belum jelas. "Belajar juga dari kasus masa lalu, baik krisis 1998 dan krisis 2008," tuturnya.

Sejumlah bankir pun memberikan tanggapan mengenai target yang ditetapkan oleh OJK pada tahun ini. Berikut rangkumannya:

BNI

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar optimistis target pertumbuhan kredit dan DPK yang disampaikan oleh OJK bisa tercapai pada tahun ini.  "Fine, tapi ya kita harus waspada dengan geopolitik sekarang," katanya.

BCA

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan pertumbuhan kredit hingga 11% pada tahun ini juga mampu dicapai dengan kondisi likuiditas yang memadai. "[Likuditas] cukup untuk kredit growth, kebutuhan masyarakat juga cukup," tuturnya.

Bank Jatim

Dalam menanggapi target yang ditetapkan regulator, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) atau Bank Jatim Busrul Iman mengatakan pada tahun lalu, Bank Jatim bisa tumbuh pesat.

"Tahun ini kita optimis capai pertumbuhan kredit yang lebih baik lagi," jelasnya. Dia menambahkan pertumbuhan kredit juga diimbangi dengan kualitas aset yang terjaga.

Bank CIMB Niaga

Direktur Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) Lani Darmawan mengatakan target kredit yang ditetapkan oleh OJK pada tahun ini masuk akal.

"Make sense lah, rata-rata kredit 9%-11%, DPK [dana pihak ketiga] tumbuh 6%-8%. DPK oke, untuk nasional target kredit juga saya rasa demikian, walaupun masing-masing bank akan tergantung dari bidang apa yang diutamakan," ungkap Lani.

Ikatan Bankir Indonesia (IBI)

Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Haryanto Budiman mengatakan target OJK tersebut mengacu kepada rencana bisnis bank yang telah diajukan. "Saya rasa realistis untuk pertumbuhan kredit," ujarnya.

Perbanas

Wakil Ketua Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) Tigor M. Siahaan juga mengatakan industri perbankan optimistis bisa mencapai target kredit tersebut. Terdapat sejumlah sentimen yang akan mendorong target tersebut. "Interest rate akan turun, indikator perbankan lainnya juga cukup baik," ujar Tigor. 

Adapun, dari sisi permodalan menurutnya perbankan Indonesia memiliki rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang tinggi. "Kemampuan modal untuk growth kredit sangat tinggi. Jadi optimis," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper