Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut BNI (BBNI) Buka Suara soal Rencana Divestasi Saham BSI (BRIS)

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memberikan pernyataan mengenai rencana pelepasan saham BSI (BRIS).
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Royke Tumilaar didampingi jajaran Direksi lainnya memberikan paparan di sela-sela kunjungan BNI ke kantor redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Royke Tumilaar didampingi jajaran Direksi lainnya memberikan paparan di sela-sela kunjungan BNI ke kantor redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) buka suara soal rencananya melepas kepemilikan sahamnya di PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan saat ini sebagai pemegang saham, pihaknya masih terus mengkaji proses yang ada. Bahkan, dirinya sangat membuka peluang terkait pertimbangan adanya investor strategis. 

“Kita kita dukung BRIS untuk tumbuh [berkinerja] bagus. Tapi, sebagai pemegang saham ya kita dukung dong [model bisnis BRIS],” ujarnya usai agenda PTIJK 2024, Selasa (20/2/2024)

Dengan adanya proses yang belum rampung ini, justru BNI menyebut keputusan akhir dapat bergantung pada situasi atau kondisi BRIS. 

Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan BSI tidak memiliki kendali penuh atas keputusan masuknya investor strategis dan sepenuhnya akan mengikuti arahan sesuai dengan keputusan para pemegang saham.  

“Ini lebih ke domain pemegang saham. Saat ini, pertimbangan soal strategic investor ataupun pola yang lain sedang dikaji lebih jauh [oleh para pemegang saham],” ucapnya dalam Paparan Kinerja BSI 2023, Kamis (1/2/2024).  

Lebih lanjut, Hery mengatakan sebagai perbankan yang sedang berkembang, perseroan tidak pernah menutup peluang untuk berekspansi tergantung kebutuhan dan situasi yang ada.

Namun, di samping agresif dalam melakukan ekspansi, Hery menyebut penting untuk mengelola modal dan ketersediaan dana dengan optimal.  

“Pertumbuhan memang harus di-drive dari dua sisi, organik dan non-organik. Di BSI sendiri pertumbuhan organik sangat masif, tercermin dari capaian yang rerata dobel digit, ini menunjukkan upside dari pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia ini sangat lebar,” katanya. 

Oleh karena itu, untuk saat ini perseroan akan menggunakan kelebihannya, terlebih BSI belum memiliki kompetitor di industri perbankan syariah, untuk mengkaji dan mencari peluang bisnis demi terus menumbuhkan kinerja.

Saat ini, berdasarkan data RTI Business, komposisi pemegang saham BSI per 31 Januari 2024, terdiri atas Bank Mandiri yang menggenggam 51,47% saham, diikuti BNI sebesar 23,24%, dan BRI mencapai 15,38%. Sementara itu, kepemilikan publik atas saham BSI sebesar 9,87%.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper