Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Syariah Indonesia (BSI) Bidik Produk Kredit Korporasi Tumbuh 16-18%

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI (BRIS) menargetkan pembiayaan segmen korporasi tumbuh di kisaran 16-18% pada 2024.
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Syariah Indonesia di Jakarta./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Syariah Indonesia di Jakarta./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. alias BSI (BRIS) menargetkan pembiayaan segmen korporasi tumbuh di kisaran 16-18% pada 2024. 

Direktur Wholesale Transaction Banking Zaidan Novari menyebut pihaknya akan fokus pada bisnis yang sustain dan stabil. “Misalnya value chain dari nasabah. Kalau nasabah korporasi itu [kita] harus masuk ke nasabah yang sehat dan kuat. Kita juga akan menggarap turunan dari nasabah korporasi,” ucapnya dalam Paparan Kinerja BSI 2023, pekan lalu (1/2/2024). 

Lebih lanjut, Direktur . Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyebut rencana bisnis jangka panjangnya pada 2024 bakal mengarah pada penyeimbangan gradual antara pembiayaan konsumer ritel dan segmen wholesale. 

Menurutnya, apabila saat ini, rasio porsi adalah 70-30%, namun BSI berencana untuk bertransisi menuju rasio 65-35%, dengan peningkatan fokus pada segmen wholesale tanpa mengabaikan kontribusi konsumer ritel yang signifikan.

“Karena wholesale menjadi muara bisnis di ritel konsumer, misal memberikan pembiayaan ke korprasi besar, harapannya cross sell dan value chain yang ada di korporasi tersebut bisa menjadi feeder untuk bisnis di SME, mikro, konsumer, yang saling menguntungkan bagi kedua segmen tadi,” ucapnya. 

Sebagaimana diketahui, BSI membukukan laba bersih Rp5,7 triliun sepanjang 2023, tumbuh 33,8% secara tahunan (year on year/yoy).  BSI mencatat secara kinerja intermediasi, BSI telah menyalurkan pembiayaan Rp240,31 triliun pada 2023, naik 15,7% yoy dibandingkan 2022 sebesar Rp207,7 triliun. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan kredit perbankan pada 2023 yang sebesar 10,38% yoy. Mayoritas pembiayaan BSI disalurkan untuk segmen konsumer dan wholesale. 

Pendapatan dari penyaluran dana tumbuh 13,13% menjadi Rp23,15 triliun pada 2023. Alhasil, pendapatan setelah distribusi bagi hasil juga terkerek menjadi Rp17,16 triliun, naik 4,41% 

Selain itu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) BRIS pun naik 12,1% yoy menjadi Rp4,16 triliun. Pertumbuhan laba BSI ini juga sejalan dengan aset yang naik 15,7% yoy menjadi Rp354 triliun pada 2023.  

Seiring dengan pembiayaan yang menanjak, rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming finance/NPF) juga mengalami perbaikan, di mana NPF gross menjadi 2,08% dari sebelumnya 2,42%. Lalu, NPF net menjadi 0,55% dari sebelumnya 0,57% Sementara, dari sisi pendanaan, BSI telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp293,77 triliun pada 2023, naik 12,3% yoy. Porsi dana murah atau current account savings account (CASA) terhadap DPK bank mencapai 60,6% dari total DPK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper