Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Tahir di Bank Mayapada Menebal usai Right Issue, Kepemilikan Asing Terkikis

Kepemilikan Tahir di Bank Mayapada (MAYA) menebal usai aksi right issue, sedangkan kepemilikan investor asing terpantau mengalami penyusutan.
Pekerja melakukan perawatan gedung di dekat logo Bank Mayapada di Jakarta, Selasa (25/10/2023). - Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja melakukan perawatan gedung di dekat logo Bank Mayapada di Jakarta, Selasa (25/10/2023). - Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) telah menggelar aksi penambahan modal melalui right issue pada awal tahun ini. Setelah right issue, kepemilikan saham taipan Dato Sri Tahir di MAYA menebal, namun kepemilikan asing menguap.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Tahir menjalankan transaksi pembelian 5,01 miliar saham MAYA pada 24 Januari 2024 di harga Rp150. Transaksi tersebut merupakan langkah eksekusi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) XIV atau right issue MAYA.

"Tujuan transaksi adalah untuk PMHMETD XIV exercise dan standby buyer," tulis Corporate Secretary Bank Mayapada Jennifer Ann di keterbukaan informasi pada Kamis (1/2/2024).

Selain itu, Tahir pun mengaksekusi right issue MAYA melalui PT Mayapada Kasih sebanyak 2,65 miliar. PT. Mayapada Karunia juga mengaksekusi right issue MAYA dengan jumlah saham 2,78 miliar.

Anak Dato Sri Tahir yakni Jonathan Tahir pun tercatat mengaksekusi right issue Bank Mayapada dengan jumlah 1,1 miliar saham.

Melalui eksekusi right issue itu, kepemilikan Tahir di Bank Mayapada pun menebal. Tahir pribadi kini menggenggam 5,58 miliar saham MAYA atau 21,33% persen porsi kepemilikan. Sebelum eksekusi right issue, Tahir pribadi hanya memiliki 567,27 juta saham MAYA dengan porsi 4,79%.

Kepemilikan saham Mayapada Kasih di MAYA pun menjadi 3,21 miliar saham atau 12,31% porsi kepemilikan. Lalu, Mayapada Karunia menggenggam 6,32 miliar saham MAYA dengan porsi 24,16%.

Jonathan Tahir yang sebelumnya hanya memiliki 407,65 juta saham MAYA dan porsi 3,45%, kini menggenggam 1,51 miliar saham dengan porsi 5,79%.

Sementara itu, kepemilikan asing di Bank Mayapada menyusut seiring right issue. Berdasarkan laporan kepemilikan aset di atas 5% PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), investor asing MAYA yang merupakan perusahaan asuransi jiwa asal Taiwan, Chatay Life Insurance kini hanya menggenggam 8,6% porsi saham di MAYA. Padahal, sebelumnya Chatay menguasai 19,36% saham di MAYA.

Selain itu, Galasco Investments Ltd. yang berbasis di Virgin Island menyisakan porsi kepemilikan 5,73% di MAYA. Sebelumnya, Galasco menggenggam 12,67% kepemilikan saham di Bank Mayapada.

Penyusutan porsi saham ini terjadi karena baik Chatay dan Galasco tidak terlibat dalam aksi right issue MAYA.

Bank Mayapada memang menggelar right issue sebanyak 26,74 miliar saham. Periode pelaksanaan right issue itu pada 15 Januari 2024 hingga 19 Januari 2024.

Rencananya, dana yang diperoleh dari PMHMETD XIV setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha terutama dalam pemberian kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper