Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Kendaraan BCA & BNI Ngegas sepanjang 2023, Ini Faktornya

Kredit kendaraan BCA dan BNI mencatatkan pertumbuhan yang signifikan sepanjang 2023.
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dipamerkan di Jakarta, Minggu (24/4/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dipamerkan di Jakarta, Minggu (24/4/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terus menggenjot penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) di tengah tren pertumbuhan secara industri yang terus melaju. 

Melansir laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI) pertumbuhan penyaluran kredit perbankan, berdasarkan jenis penggunaan dipengaruhi perkembangan Kredit Konsumsi (KK) yang tumbuh 8,9% secara tahunan pada Desember 2023.

Bila dirinci, penopangnya adalah Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang terpantau melesat mencapai 13,2% atau 133,2 triliun dibanding KPR dan Kredit Multiguna yang masing-masing hanya tumbuh 12% dan 6,6% per akhir Desember 2023. 

BCA misalnya yang membukukan permintaan KKB mencapai Rp56,9 triliun per Desember 2023. Angka ini tumbuh 20,8% dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp47,1 triliun. 

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan KKB sepanjang 2023.

Pertama, soal kelangkaan semikonduktor (chip) di pasar pada tahun 2022, yang pada akhirnya menyebabkan pelanggan harus melakukan pemesanan (inden) untuk kendaraan bermotor. 

"Sehingga, pada saat itu, masyarakat lebih memilih pasar mobil secondhand atau pilih brand lain. Jadi, intinya agak tersendat supply KKB ini,” katanya dalam Paparan Kinerja 2023 pekan lalu, (25/1/2024).  

Akan tetapi, dirinya menyebutkan pada 2023 terlihat adanya peningkatan dalam pasokan chip, memungkinkan produsen untuk memproduksi kendaraan dengan lebih cepat dan mengurangi waktu tunggu konsumen.

Kedua, kata Jahja, adanya realita bahwa pasar mobil bekas menjadi pilihan populer bagi orang-orang yang menghadapi keterbatasan ketersediaan di pasar mobil baru.

“Jadi, ini merupakan hal yang membuat permintaan di tahun 2023 itu meningkat cukup fantastis. Apalagi, dengan pricing yang BCA berikan,” ucapnya. 

Adapun Jahja menuturkan, potensi pertumbuhan KKB akan sangat besar, apalagi dengan kemunculan electric vehicle saat ini. Dia mengatakan, market share EV di perseroan sendiri memiliki perkembangan yang bagus.

"EV di pasar berkembang, maka market share di BCA juga ikut berkembang," tuturnya.  

Sementara itu, dari BNI Grup, BNI Finance melakukan refocusing bisnis ke pembiayaan segmen konsumer, sehingga dapat melengkapi pilihan produk BNI Group melalui pemberian kredit kendaraan bermotor (KKB).  

Melansir dari presentasi perusahaan, BNI Finance kini telah memasuki pasar sebagai franchise pembiayaan mobil baru dan telah muncul sebagai pesaing di pasar.

"BNI Finance telah berhasil membukukan kredit konsumer sebesar Rp2,4 triliun atau tumbuh 1.211% YoY dengan new booking selama tahun 2023 mencapai Rp2,7 triliun," ujar Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini saat paparan kinerja 2023 belum lama ini.

Saat ini, BNI Finance memiliki kemitraan dengan 722 dealer, kemudian memili 30 outlet atau titik penjualan. Lalu, sebanyak 68% dari portofolio pembiayaan BNI Finance memiliki tenor pembayaran antara 4 hingga 5 tahun, serta sebanyak 81,5% dari total portofolio pembiayaan BNI Finance bersumber dari pembiayaan konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper