Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Suku Bunga Deposito BCA, Bank Mandiri, BNI, & BRI Terbaru

Bank jumbo seperti BCA, Mandiri, BRI dan BNI akan menyesuaikan suku bunga, termasuk depositonya atas proyeksi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Logo empat bank jumbo di Indonesia: BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri.
Logo empat bank jumbo di Indonesia: BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri.

Bisnis.com, JAKARTA – Bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tengah berancang-ancang menyesuaikan suku bunga, termasuk deposito atas proyeksi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

BCA misalnya berencana untuk melakukan repricing suku bunga bank pada awal tahun ini. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja meyebut repricing diperlukan sebagai respon atas suku bunga acuan.

"The Fed ada adjustment, ada penurunan suku bunga, diikuti di Indonesia, itu akan ke kita juga. Kuartal pertama akan ada adjustment tapi tidak banyak," ujar Jahja dalam paparan kinerja BCA pada beberapa waktu lalu (25/1/2024).

Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Teuku Ali Usman mengatakan dalam menjalankan penyesuaian suku bunga, termasuk simpanan, Bank Mandiri akan mempertimbangkan pada kondisi likuiditas. Bank Mandiri juga mempertimbangkan strategi pengembangan usaha dan kondisi eksternal.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) pun secara periodik melakukan review suku bunga secara berkala. "Khusus untuk suku bunga deposito, sepanjang 2023 BRI telah melakukan penyesuaian bervariasi antara 25-125 bps [basis poin] untuk deposito rupiah ataupun valas [valuta asing]," kata Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi kepada Bisnis.

Penyesuaian suku bunga simpanan bank jumbo seiring dengan proyeksi BI akan adanya penurunan suku bunga acuan pada tahun ini. BI akan membuka ruang penurunan suku bunga acuannya pada 2024 setelah sepanjang tahun lalu BI rate berada dalam level yang tinggi. "Ruang penurunan BI rate ke depan masih tetap akan ada," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada beberapa pekan lalu (17/1/2024).

Ada sejumlah kriteria kebijakan longgar suku bunga acuan itu pada 2024. "Kriterianya seberapa cepat penguatan nilai tukar rupiah, seberapa terkendalinya inflasi inti dan pangan. Selain itu, bagaimana kita melihat dukungan kredit terhadap pembiayaan ekonomi, dan kesemuanya mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Perry.

Dia menyatakan BI akan tetap sabar melihat kondisi ekonomi dalam negeri dan global dalam menjalankan kebijakan longgar suku bunga acuan itu.

Sementara itu, BI juga memproyeksikan tren kebijakan longgar suku bunga acuan yang terjadi secara global. "Bacaan kami kemungkinan Fed Fund Rate akan turun pada semester II/2024. Penurunan terjadi tiga kali sebanyak 75 bps," katanya.

BI sendiri masih menahan suku bunga acuannya di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 16-17 Januari 2024. Keputusan mempertahankan BI rate pada level 6% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025. 

Meski begitu, suku bunga deposito perbankan sejauh ini tercatat masih mengalami tren peningkatan. Suku bunga deposito 1 bulan pada Desember 2023 mencapai 4,69%, naik 23 bps dari bulan sebelumnya atau November 2023 4,46%.

Adapun, dalam setahun suku bunga deposito itu telah naik 72 bps dibandingkan Desember 2022 yang masih di level 3,97%.

Berikut kondisi suku bunga deposito bank jumbo terbaru:

1. BCA

Mengacu data dari laman resmi BCA, per 17 Januari 2024, perseroan telah melakukan pemangkasan suku bunga deposito sebanyak 25 bps.

Untuk tenor 1 bulan dengan nominal di bawah Rp2 miliar dipangkas menjadi 3% dari yang sebelumnya 3,25%. Lalu, untuk tenor 3 bulan menjadi 3,25% dari sebelumnya 3,5%. Kemudian untuk tenor 6 bulan menjadi 2,25% dari sebelumnya 2,5%. Sedangkan tenor 12 bulan tida berubah, yakni masih 2%.

Sementara untuk nominal di atas Rp2 miliar suku bunga untuk tenor 1 bulan menjadi 3,25% dari yang sebelumnya 3,5%. Lalu tenor untuk 3 bulan menjadi 3,5% dari yang sebelumnya 3,75%. Tenor 6 bulan menjadi 2,25% dari yang sebelumnya 2,5% dan untuk tenor 12 bulan masih sama yakni 2%.

Alhasil, kisaran bunga deposito rupiah BCA ada di level 2% hingga 3,5%. 

2. Bank Mandiri 

Melansir dari situs resminya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menerapkan suku bunga deposito rupiah yang tidak berubah sejak November 2022, di mana suku bunga terendah yakni 2,24% pada jangka waktu 1 bulan. Kemudian, suku bunga deposito rupiah tertinggi yakni 2,5% pada jangka waktu 12 bulan.

3. BNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menerapkan suku bunga deposito rupiah terendah pada level 2,25% untuk jangka 3 bulan. BNI juga menerapkan suku bunga deposito rupiah di level 2,75% untuk jangka waktu 6 bulan. Lalu, suku bunga deposito tertinggi di level 3% untuk jangka waktu 12 bulan.

4. BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menerapkan tingkat suku bunga deposito rupiah terendah di level 3% yakni pada jangka waktu 6 bulan mengacu laman resminya. Lalu, suku bunga deposito rupiah tertinggi di BRI sebesar 4% pada nominal simpanan di atas Rp100 juta dengan jangka waktu 3 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper