Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi AJB Bumiputera Akhir 2023: Aset Rp10,41 Triliun, Utang Klaim Rp7,88 Triliun

AJB Bumiputera 1912 merilis kinerja keuangan per Desember 2023, intip kondisi dari aset hingga utang klaim.
Karyawan beraktivitas di Kantor Asuransi Bumiputera di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di Kantor Asuransi Bumiputera di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan berbentuk mutual Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 membukukan total aset senilai Rp10,41 triliun per akhir Desember 2023. Aset yang dimiliki AJB Bumiputera 1912 turun 3,91% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan yang dimuat di laman resminya, penurunan aset AJB Bumiputera 1912 salah satunya disebabkan menyusutnya jumlah investasi yang terkoreksi 5,69% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Jumlah investasi AJB Bumiputera 1912 turun dari Rp7,16 triliun pada Desember 2022 menjadi Rp6,75 triliun pada periode yang sama 2023. Sementara itu, jumlah bukan investasi juga turun tipis 0,45% yoy menjadi Rp3,66 triliun dari semula Rp3,67 triliun.

Selanjutnya, AJB Bumiputera 1912 juga terpantau masih memiliki utang yang totalnya mencapai Rp8,54 triliun pada Desember 2023, naik 18,89% yoy dari Rp7,2 triliun Desember 2022.

Dari sana, per Desember 2023, utang klaim yang dimiliki AJB Bumiputera 1912 mencapai Rp7,88 triliun atau melonjak 18,90% yoy dari sebelumnya hanya Rp6,63 triliun.

Sementara itu, jumlah liabilitas yang ditanggung perusahaan mutual yang dibentuk sejak 1912 itu naik 4,28% yoy dari Rp13,79 triliun menjadi Rp14,38 triliun.

Kemudian, AJB Bumiputera 1912 mencatatkan jumlah ekuitas negatif sebesar Rp3,97 triliun dari sebelumnya negatif Rp2,95 triliun.

Berikutnya, pendaftaran premi yang dimiliki AJB Bumiputera 1912 mencapai Rp688,85 miliar, merosot 41,30% yoy dari Rp1,17 triliun. Alhasil, jumlah pendapatan menjadi Rp853,4 miliar atau turun 62,3% yoy dari periode yang sama tahun mampu Rp2,26 triliun.

AJB Bumiputera 1912 mencatat rugi setelah pajak senilai Rp794,84 miliar per 31 Desember 2023. Kondisi ini berbeda dengan Desember 2022 yang mampu mencatat laba setelah pajak senilai Rp705,07 miliar.

Per 31 Desember 2023, AJB Bumiputera 1912 juga melaporkan telah membayar klaim dan manfaat senilai Rp2,07 triliun. Posisinya naik 9,29% yoy dari periode yang sama 2022 senilai Rp1,89 triliun.

Dari sisi indikator kesehatan keuangan, AJB Bumiputera memiliki rasio pencapaian atau risk-based capital (RBC) yang jauh dari ketentuan regulator sebesar 120%.

Pada posisi 31 Desember 2023, RBC AJB Bumiputera 1912 mencapai -774,41%, memburuk jika dibandingkan dengan periode yang sama 2022 mencapai -631,78%.

Rasio lainnya, seperti rasio kecukupan investasi (RKI) berada di angka 23,47% dan rasio likuiditas AJB Bumiputera 1912 adalah 18,87% per 31 Desember 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper