Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Ketenagakerjaan Bidik Dana Investasi Rp810 Triliun pada 2024

BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek membidik dana investasi sekitar Rp810 triliun pada 2024.
Karyawati melayani nasabah di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek di Jakarta, Senin (28/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati melayani nasabah di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek di Jakarta, Senin (28/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek menargetkan dana investasi sebesar Rp810 triliun pada 2024.

Adapun pada November 2023, dana investasi yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan telah mencapai Rp698,813 triliun.

“Pada akhir tahun 2024 target dana investasi BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp810 triliun,” kata Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan Edwin Ridwan kepada Bisnis, Kamis (14/12/2023).

Edwin mengatakan komposisi portofolio investasi BPJS Ketenagakerjaan tersebut telah mempertimbangkan kesesuaian terhadap regulasi yang berlaku dan potensi return yang optimal dengan tingkat risiko yang dapat diterima (acceptable risk), serta mengantisipasi perkembangan makro ekonomi ke depan.

“Penempatan aset investasi akan tetap besar pada instrumen fixed income, diikuti penempatan pada instrumen lainnya, seperti deposito, saham dan reksa dana,” ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan juga memperhatikan pertumbuhan ekonomi (GDP) Indonesia yang solid sekitar 5% dan posisi negara eksportir komoditas.

Menurut Edwin, situasi ini ke depannya akan menguntungkan (favourable) bagi pasar modal Indonesia.

“Untuk pasar saham diperkiraan akan positif di semester II/2024. Oleh karena itu untuk memanfaatkan momentum tersebut, terdapat potensi untuk menambah alokasi di instrumen saham,” ungkapnya.

BPJS Ketenagakerjaan mencatat, per 30 November 2023, penempatan aset paling banyak dialokasikan pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Portofolio investasi di instrumen SBN mencapai Rp478,56 triliun atau setara 68,48% dari total portofolio BPJS Ketenagakerjaan pada periode tersebut.

Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga menempatkan instrumen deposito sebesar 12,48% atau setara dengan Rp87,20 triliun. Sedangkan instrumen saham hanya 8,98% atau Rp62,78 triliun.

Lalu, mengekor reksa dana senilai Rp37,15 triliun atau 5,32% dari keseluruhan portofolio BPJS Ketenagakerjaan. Diikuti surat utang korporasi sebesar 4,37% atau Rp30,51 triliun, serta investasi langsung sebesar 0,37% atau Rp 2,58 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper