Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Sebut Kenaikan Bunga Acuan BI7DRR Berdampak ke Yield Surat Utang

Chief Economist Citi Indonesi Helmi Arman menyampaikan naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia ke level 6% guna memulihkan diferensial imbal hasil obligasi.
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Chief Economist Citi Indonesi Helmi Arman menyampaikan naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia ke level 6% dapat memulihkan diferensial imbal hasil obligasi alias surat utang.

"Dalam hemat kami ini tujuannya [BI naikkan BI7DRR] untuk merestorasi diferensial (perbedaan) imbal hasil obligasi yang sudah turun relatif tajam dalam beberapa waktu terakhir akibat kenaikan imbal hasil US treasury," ujarnya dalam paparan kinerja kuartal III/2023, Senin (13/11/2023)

Menurutnya, sumber dari tekanan neraca pembayaran yang harus diperhatikan adalah arus modal keluar dari investor asing. Dirinya menilai dalam beberapa bulan terakhir, peningkatan imbal hasil bunga obligasi Amerika memberikan pengaruh pada Indonesia yang membuat investor asing memindahkan penempatan uangnya. 

"Sebagaimana kita sudah lihat dalam beberapa bulan terkahir terutama terjadi imbal hasil bunga obligasi Amerika ini meningkat dan peningkatan imbal hasil Amerika ini mengakibatkan diferensial dengan obligasi Indonesia,"  katanya. 

Helmi menuturkan, dari platform Citi secara global pihaknya mencatat secara tahun berjalan (year-to-date/ytd) terjadi arus modal keluar atau capital outflow dari keseluruhan emerging market (negara berkembang). Bahkan capital outflow dari Asia cukup tajam dibandingkan dengan region lain seperti di Amerika Latin.

Capital outflow yang lebih besar di Asia ini karena inflasi yang terjadi di Asia justru relatif terkendali pada 2022, akibat kenaikan harga komoditas dunia. Sehingga,  kala inflasi terkendali,  membuat kenaikan suku bunga di Asia tidak sebesar di kawasan lain seperti Amerika Latin, yang pada akhirnya, ketika inflasi sudah mulai menurun, maka diferensial suku bunga di Asia dengan Amerika rendah, dibanding diferensial kawasan lain. 

Sebagai informasi Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Repo Rate (BI7DRR) 25 basis poin ke level 6%, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 18-19 Oktober 2023. Kenaikan suku bunga ini merupakan yang pertama kali sejak BI menaikkan suku bunga ke level 5.75% pada Januari 2023 dan mempertahankan di level tersebut hingga September 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper