Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Igloo Dorong Penetrasi Asuransi Mikro

Insurtech membantu edukasi ke customer baik melalui seminar atau menyediakan konten atraktif.
Pekerja beraktivitas di dekat logo-logo asuransi jiwa di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta pada Jumat (8/9/2023). - Bisnis/Suselo Jati
Pekerja beraktivitas di dekat logo-logo asuransi jiwa di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta pada Jumat (8/9/2023). - Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan insurance technology (insurtech) Igloo menggunakan pendekatan kolaborasi dengan Bukalapak dan Dana untuk memasarkan asuransi mikro ke tengah masyarakat.

Country Manager Igloo Indonesia Henry Mixson mengatakan produk yang dipasarkan seperti asuransi untuk ponsel.  

“Bisnis model kami ada beberapa partnership seperti kerja sama dengan Bukalapak [e-commerce] dan Dana, produk [asuransi] yang dijual itu dibarengi dengan produk yang mereka jual. Misalnya ada asuransi gadget saat membeli ponsel,” kata Henry saat berbincang dengan Bisnis di Kantor Igloo, Sahid Sudirman Centre, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023). 

Dengan Dana, Henry menjelaskan bahwa Igloo juga menawarkan asuransi proteksi makanan. Sistemnya saat pengguna membayar pembelian makanan melalui DANA bisa sekaligus membeli asuransi. Nantinya apabila pengguna mengalami keracunan makanan bisa mendapatkan proteksi. 

Henry mengatakan dengan produk asuransi  mikro yang mudah dibeli melalui e-commerce maupun aplikasi, masyarakat bisa lebih akrab dengan asuransi. Harapannya setelah mengenal asuransi yang kecil-kecil, mereka bisa lebih percaya dan membeli asuransi yang lebih besar seperti halnya asuransi kendaraan. 

“Jadi untuk penetrasi sejatinya dari kami sendiri kalau Insurtech ini bisa bantu dari sisi edukasi ke customer nya, edukasi ini tidak harus dari memberikan seminar atau misalnya memberikan konten tapi juga bisa buat menjadi lebih aktif. Supaya mereka tau asuransi ini berguna dan lain-lain kita kasih dulu cobain[yang kecil-kecil],” papar Henry. 

Lebih lanjut, Henry menyayangkan penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat rendah. Bahkan dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia sendiri memiliki tingkat penetrasi 2,27% pada 2022. Sementara Singapura mencapai 9,5%, Thailand 5,5%, Malaysia 5,4%, dan Vietnam 2,3%. 

Menurutnya angka tersebut juga tidak sebanding dengan negara lain, pasalnya angka 2,27% tersebut juga sudah termasuk asuransi sosial seperti BPJS Kesehatan hingga asuransi Jasa Raharja. 

“Pegawai negeri juga punya asuransi sendiri, penetrasi asuransi separonya cuma ada disitu. Jadi masih sangat rendah, untuk asuransi umum sendiri masih setengah persen,” paparnya. 

Dia mengatakan Igloo juga memiliki target yang ingin dicapai selain mendukung penetrasi asuransi. Seperti halnya Premi Tertulis Bruto (GWP) yang dibukukan meningkat tiga kali lipat. 

Dia mengklaim Igloo per bulannya dapat membukukan jutaan polis. Sementara itu untuk mitra bisnis bisa meningkat menjadi 50.000. 

Di sisi lain, OJK juga tengah mendorong program asuransi wajib di Indonesia. Nantinya kegiatan yang mengundang banyak orang seperti konser hingga pertandingan olahraga akan diwajibkan menggunakan asuransi. Begitu pula asuransi kendaraan tanggung jawab hukum pihak ketiga (Third Party Liability). 

OJK melalui Roadmap Perasuransian 2023-2027 menargetkan tingkat penetrasi asuransi di Indonesia dapat mencapai 3,2 persen dengan tingkat densitas berada pada level Rp2,4 juta per penduduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper