Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direktur SWF Indonesia Beberkan Cara Melihat Risiko Saat Mengincar Investasi

CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah ungkap cara melihat risiko dalam mengincar investasi.
Chief Executive Officer (CEO) Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Jumat (13/5). Bisnis/Himawan L Nugraha
Chief Executive Officer (CEO) Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Jumat (13/5). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah mengutarakan bagaimana cara dalam melihat risiko dalam berinvestasi dan dalam meningkatkan kepercayaan investor.

Ridha menuturkan bahwa dalam bisnis investasi, dibutuhkan strategi jangka panjang dan disiplin yang kuat dalam manajemen risiko. Kondisi ini untuk memastikan penanaman modal yang dilakukan aman dan memberikan imbal hasil sesuai dengan yang diinginkan. 

“Secara khusus di INA kami menerapkan apa yang kami sebut sebagai tiga lapis pertahanan, lapis pertahanan pertama jelas di sisi pemasaran. Lini pertahanan kedua adalah manajemen risiko dan yang ketiga adalah audit,” ungkap Ridah dalam Bloomberg CEO Forum, kemarin (6/9/2023). 

Namun di luar hal tersebut, baginya harus untuk melihat risiko sedemikian rupa agar benar-benar dapat melihat ujian waktu, siklus politik dan ujian siklus bisnis yang sebenarnya melibatkan risk return dalam hal bisnis dari sisi ekonomi, namun seringkali - terdapat pada sisi manusia, eksekusi, operasi. 

Oleh karena itu, pihaknya menyediakan fungsi mitra yang memungkinkan para investor untuk berinvestasi bersama, dengan pendekatan untuk berbagi beban, risiko, dan berbagi keuntungan bersama. 

Kemudian, tak hanya menyediakan kemitraan, Ridha dan pihaknya sama-sama mencari tahu mengenai siapa saja yang akan menjalankan proyek tersebut, mengetahui sudut pandang operasional, apakah dampak regulasi dan bukan dampak lingkungan, dan apakah hal tersebut merupakan masalah sumber daya manusia atau bukan. 

“Itu sebenarnya adalah cara yang sangat penting untuk melihat hal ini,” ungkap Ridha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper