Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Insentif BI, BCA (BBCA) Optimistis Kredit Tumbuh Berkualitas

Insentif Bank Indonesia akan dimanfaatkan Bank Central Asia Tbk. (BCA) untuk mendorong pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan.
Ilustrasi kartu kredit BCA dengan jenis BCA Everyday Card. Dok. Point Geek.
Ilustrasi kartu kredit BCA dengan jenis BCA Everyday Card. Dok. Point Geek.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) optimistis mampu menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan meski melakukan peningkatan penyaluran seiring insentif yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada industri.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyebut akan terus mencari peluang untuk meningkatkan portofolio kredit, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.

“Ditopang likuiditas yang solid kami juga akan senantiasa mengamati dinamika yang terjadi di pasar,” ujarnya pada Bisnis, Senin (28/8/2023). 

Tercatat, sepanjang paruh pertama 2023, PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit yang solid secara tahunan  (year-on-year/yoy). Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi. Total kredit BCA naik 9 persen yoy menjadi Rp735,9 triliun pada Juni 2023.

Bahkan, pihaknya memproyeksikan kredit korporasi akan meningkat pada semester II/2023, BCA juga akan tetap mengoptimalkan penyaluran kredit konsumer, khususnya KPR, karena memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. 

“BCA juga akan memperkuat penyaluran kredit ke sektor UMKM. Kami berharap total kredit BCA akan tumbuh di kisaran 10 persen hingga 12 persen di tahun ini,” ujarnya

Sebagai informasi Bank Indonesia (BI) menajamkan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial kepada bank yang menyalurkan kredit atau pembiayaan ke sektor yang memiliki daya ungkit tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Apabila kebijakan sebelumnya yang berlaku mulai 1 April 2023, besaran total insentif diberikan maksimal 2,8 persen kepada bank yang menyalurkan kredit ke 46 sektor prioritas, sektor inklusif, dan pembiayaan hijau. 

Kini, berdasarkan kebijakan terbaru yang bakal berlaku mulai 1 Oktober 2023, maksimal besaran insentif yang dapat diterima bank dinaikkan menjadi 4 persen, dengan penyaluran kredit ke sektor hilirisasi, perumahan, pariwisata, inklusif, dan sektor ekonomi keuangan hijau. 

Berdasarkan perhitungan BI, penajaman insentif tersebut akan menambah sekitar 0,6 hingga 0,7 persen ke pertumbuhan kredit perbankan. 

Pertama, insentif paling besar 2 persen untuk sektor hilirisasi minerba paling tinggi 0,3 persen, hilirisasi nonminerba paling tinggi 0,8 persen, perumahan paling tinggi 0,6 persen, dan pariwisata paling tinggi 0,3 persen. 

Kedua, insentif kepada bank penyalur kredit inklusif yang dinaikkan menjadi 1,5 persen, dengan rincian 1 persen untuk penyaluran kredit UMKM/KUR dan 0,5 persen untuk penyaluran kredit ultra mikro (Umi). 

Ketiga, insentif terhadap penyaluran kredit hijau ditetapkan menjadi paling besar 0,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper