Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOPO Industri Modal Ventura Naik, MCI: Kami Sangat Selektif

Mandiri Capital Indonesia menerapkan strategi investasi yang prudent untuk mendorong perusahaan tumbuh berkelanjutan.
Karyawan melintas di depan logo Mandiri Capital./Istimewa
Karyawan melintas di depan logo Mandiri Capital./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perusahaan modal ventura memiliki rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 92,63 persen pada Juni 2023. Rasio BOPO ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya mencapai 92,17 persen.

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional atau BOPO adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi bisnis. Belum ada ukuran BOPO ideal yang diterbitkan regulator bagi perusahaan modal ventura karena sifat bisnisnya. Meskipun demikian, sebagai perbandingan perbankan dalam regulasi Bank Indonesia dipandu maksimal memiliki BOPO 85 persen. 

Perusahaan modal ventura Mandiri Capital Indonesia (MCI) menyampaikan perusahaan melakukan investasi secara agresif, namun tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian (prudent).

Investment kami cukup agresif, tapi prudent. Kami masih melihat banyak peluang tapi kami sangat selektif,” ungkap Dennis saat ditemui di Jakarta, dikutip Jumat (25/8/2023).

Dennis mengatakan MCI sangat selektif untuk berinvestasi. Dalam hal ini, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) itu hanya berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang dapat memberikan nilai tambah dan bisa membantu meningkatkan bisnis perusahaan rintisan (startup).

Namun demikian, Dennis enggan menyebut rasio BOPO yang dimiliki MCI pada semester I/2023. “Nanti kita akan umumkan [BOPO],” tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua III Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Chrismanto Saragih mengatakan peningkatan rasio BOPO dalam industri modal ventura salah satunya disebabkan oleh kenaikan beban operasional yang lebih besar.

“Beban operasional naik sebesar 26 persen dibandingkan pendapatan operasional yang naik hanya sebesar 18 persen,” kata Chris kepada Bisnis.

Adapun, pendapatan operasional perusahaan modal ventura naik menjadi Rp1,9 triliun pada Juni 2023. Dari sana, total pendapatan yang direngkuh meningkat 20,17 persen yoy menjadi Rp2,37 triliun.

Chris menuturkan penyumbang kenaikan beban operasional terbesar berasal dari pos beban penyisihan/penyusutan yang meningkat 48 persen yoy. Posisinya naik dari Rp249 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp367 miliar per akhir Juni 2023.

“Kenaikan penyisihan merupakan konsekuensi tren NPF yang naik dari 3,19 persen di Juni 2022 menjadi 4,10 persen pada Juni 2023, kenaikan 28,6 persen yoy,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Chris menyampaikan pemain modal ventura memiliki cara yang berbeda untuk menekan rasio BOPO tersebut. Menurutnya, hal itu tergantung dari sisi komponen yang dipilih dari masing-masing perusahaan.

“Berbeda cara untuk menekan [rasio BOPO], tergantung dari sisi mana yang harus perbaiki, apakah sisi pendapatan atau bebannya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper