Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Rp5,33 Triliun Modal Asing Masuk ke Pasar Keuangan RI Pekan Pertama Agustus 2023

Jumlah tersebut terdiri dari aliran masuk modal asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1,90 triliun dan ke pasar saham sebesar Rp Rp3,43 triliun.
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran masuk modal asing pada pekan pertama Agustus 2023 mencapai Rp5,33 triliun.

“Berdasarkan data transaksi 31 Juli hingga 3 Agustus 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp5,33 triliun,” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jumat (4/8/2023).

Erwin menjelaskan, jumlah tersebut terdiri dari aliran masuk modal asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1,90 triliun.

Pada saat yang sama, tercatat juga aliran masuk modal asing ke pasar saham sebesar Rp Rp3,43 triliun.

Adapun, sepanjang 2023 atau hingga 3 Agustus 2023, BI mencatat aliran masuk modal asing ke pasar SBN telah mencapai Rp93,62 triliun dan ke pasar saham sebesar Rp16,86 triliun.

Sementara itu tercatat, premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun sebesar 73,57 bps per 28 Juli 2023 naik menjadi 78,86 bps per 3 Agustus 2023.

Sejalan dengan itu, tingkat imbal hasil SBN 10 tahun pada Jumat pagi (4/8) tercatat meningkat ke 6,29 persen, dari 6,27 persen pada Kamis (3/8).

Di sisi lain, nilai tukar rupiah pada Jumat pagi (4/8) tercatat berada pada level (bid) Rp15.145 per dolar AS, menguat dibandingkan dengan level (bid) Rp15.180 per dolar AS pada Kamis (3/8).

Erwin mengatakan, dalam hal ini, BI ke depan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper