Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jatim (BJTM) Siapkan Penyertaan Saham di Bank NTB Syariah

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) mematangkan rencana penyertaan saham di PT Bank Pembangunan Daerah NTB Syariah.
Busrul Iman, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) atau Bank Jatim, saat memberikan penjelasan dalam konferensi pers, Selasa (25/7/2023). BJTM mematangkan rencana penyertaan saham di PT Bank Pembangunan Daerah NTB Syariah.
Busrul Iman, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) atau Bank Jatim, saat memberikan penjelasan dalam konferensi pers, Selasa (25/7/2023). BJTM mematangkan rencana penyertaan saham di PT Bank Pembangunan Daerah NTB Syariah.

Bisnis.com, JAKARTA –  PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) mematangkan rencana penyertaan saham di PT Bank Pembangunan Daerah NTB Syariah. Saat ini, kedua pihak berada pada tahap due diligent dan penguatan perjanjian shareholder agreement. 

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan rencana Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank NTB Syariah sudah dirintis sejak akhir tahun lalu sebagai salah satu strategi BJTM dalam pertumbuhan anorganik. KUB tersebut juga telah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan maksimal penyetoran modal sebesar 15 persen atau Rp100 miliar. 

“Saat ini memang pada tahap due diligence dan kita sedang perkuat untuk perjanjian kerja samanya termasuk shareholder agreement-nya dan penyetoran modal tahap awal itu memang kami masih dibatasi sampai15 persen sesuai RUPS di masing-masing Bank Pembangunan Daerah,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (25/7/2023). 

Busrul mengatakan struktur permodalan BJTM yang kuat merupakan latar belakang KUB ini dicanangkan. Selain itu, pihaknya juga mengklaim jika ruang untuk pengembangan ekspansi modal masih positif karena Loan to Deposit Ratio yang rendah. 

Setelah persetujuan perjanjian dan OJK, tidak menutup kemungkinan modal yang disetor akan lebih besar dari 15 persen. Bahkan Busrul mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan untuk membentuk KUB dengan BPD lainnya dengan total setoran hingga Rp1 triliun. 

“Kami punya ukuran sampai CAR kami tetap masih di atas parameter regulator. Artinya kami punya ruang yang cukup untuk tumbuh secara anorganik. Karena begitu KUB, maka neraca menjadi neraca konsolidasi dan ini secara perseroan menjadi tumpuan yang lebih eksponensial untuk tumbuh,” jelasnya. 

Di sisi lain, Busrul menjelaskan alasan KUB dengan Bank NTB Sayriah karena terdapat kesamaan culture antara Jawa Timur dan NTB seperti karakter masyarakat hingga keagamaannya. 

“Kami berKUB itu selain menguatkan UUS kami, kami juga menguatkan business matching yang ada antara Indonesia Timur dengan NTB. Nah ini yang perlu kami sampaikan termasuk kami juga KUB dengan BPD lain kami perhatikan seperti apa business matching yang bisa masuk tentu saja adalah BPD yang kami nilai sehat ya,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper