Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Saham Bank Mayapada (MAYA) Melesat ARA, Apa Faktor Pendorongnya?

Harga saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) perdagangan Rabu (12/7/2023) menyentuh auto reject atas (ARA).
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) mencatatkan peningkatan pesat harga sahamnya pada perdagangan Rabu (12/7/2023) hingga menyentuh auto reject atas (ARA).

Berdasarkan data RTI Business, harga saham MAYA naik 24,46 persen dalam 24 jam terakhir pada penutupan perdagangan hari ini dan terparkir di level Rp580. Dalam sepekan, harga saham MAYA juga naik 23,4 persen.

Kemudian, dalam sebulan harga saham Bank Mayapada tumbuh 19,34 persen. Sementara secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun ini hingga saat ini, harga saham MAYA naik 11,54 persen.

Pada perdagangan hari ini, saham MAYA tercatat diperdagangkan 1.900 kali dengan volume perdagangan menyentuh 10,03 juta lembar. Nilai transaksi yang diperdagangkan pada saham MAYA mencapai Rp5,43 miliar.

Kinerja Keuangan Bank Mayapada (MAYA)

Meski saham MAYA melesat naik, namun kinerja laba bank pada awal tahun ini sebetulnya kurang begitu meyakinkan. Bank mencatatkan penyusutan laba bersih 21,64 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp35,51 miliar per kuartal I/2023.

Penurunan laba bank didorong oleh menyusutnya pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 37,35 persen yoy menjadi Rp386,45 miliar.

Akan tetapi, aset bank naik 16,79 persen yoy menjadi Rp142,34 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini. Kredit bank juga naik 50,78 persen yoy menjadi Rp97,53 triliun.

Sementara itu, naiknya harga saham MAYA sendiri terjadi seiring dengan suntikan dana Rp3 triliun dari Dato' Sri Tahir selaku pemegang saham pengendali.

"Hal ini [suntikan dana] menimbulkan harapan baru bagi masa depan kinerja MAYA sehingga harga sahamnya melonjak signifikan," kata Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya kepada Bisnis pada Rabu (12/7/2023).

Aksi suntikan dana Tahir kepada MAYA terjadi pada akhir Juni 2023. Tahir sendiri saat ini menggenggam 29,89 persen saham Bank Mayapada melalui PT Mayapada Karunia Corporation.

Kemudian, PT Mayapada Kasih Corporation memiliki porsi saham di MAYA sebesar 4,77 persen. Kepemilikan lainnya atas nama Tahir sendiri yakni 4,79 persen.

Direktur Bank Mayapada Rudy Mulyono menuturkan skema suntikan dana dari Tahir itu ditempuh melalui aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. "[Injeksi modal melalui skema] rights issue," ujar Rudy kepada Bisnis bulan lalu (27/6/2023).

Menurutnya keluarga Tahir telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp3 triliun di Bank Mayapada untuk penambahan modal. Komitmen ini sesuai ketentuan dan sudah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper