Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Skenario untuk BRI dan BNI di Saham Bank Syariah Indonesia (BRIS)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) direncanakan akan kedatangan investor strategis baru dengan akuisisi sebagian saham milik BRI dan BNI.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Global Islamic Finance Summit (GIFS) pada Rabu (15/2/2023) di Jakarta. / Bisnis Indonesia - Fahmi Ahmad Burhan
Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Global Islamic Finance Summit (GIFS) pada Rabu (15/2/2023) di Jakarta. / Bisnis Indonesia - Fahmi Ahmad Burhan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) direncanakan akan kedatangan investor strategis baru untuk menggantikan kepemilikan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan saat ini kepemilikan saham di dalam perusahaan dikuasai oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan porsi kepemilikan 51,47 persen. Kemudian, BNI mempunyai porsi kepemilikan saham 23,2 persen di BSI dan BRI mempunyai 15,38 persen.

Kepemilikan saham BRI dan BNI kemudian akan lepas sebagai upaya untuk memperbesar kepemilikan saham publik atau free float di BSI.

"Oleh Kementerian BUMN tahun ini diputuskan bahwa mungkin saham BRI yang 15 persen itu bisa divestasi," ujarnya dalam acara Ngobrol Pagi Seputar BUMN pada Kamis (22/6/2023) di Jakarta.

Lepasnya kepemilikan saham BRI dan BNI di BSI kemudian akan memberi jalan masuknya investor strategis baru di BSI. "Tujuannya memang untuk cari strategic investor yang matching dengan BSI," ujar Hery.

Namun, saat ini belum ada keputusan pasti investor strategis baru di BSI. "Jadi artinya masih dalam tahap penjajakan, mana yang memungkinkan memberikan sinergi bagi bank," ujarnya.

Ia berharap investor strategis baru nantinya bisa memberi nilai lebih terhadap bisnis bank. Ia memberi contoh, apabila investor strategis berasal dari Arab Saudi, maka investor tersebut mampu memberikan akses ke pasar keuangan yang lebih luas bagi BSI di Arab Saudi.

"Urusan haji di Arab Saudi kan membutuhkan akses bank di sana. Sekarang kami tidak mudah touch market Saudi. Maka ini jadi peran pemegang saham cari strategic partner yang tepat," tutur Hery.

Sebelumnya, Head of Investor Relations Bank Mandiri Laurensius Teiseran mengatakan Bank Mandiri selaku pemegang saham pengendali masih memposisikan BSI sebagai pasar yang profitable. "Kita assestment segala poin yang mampu mendukung BSI ke depannya," ujarnya dalam diskusi virtual pada pekan lalu (14/6/2023).

Dia mengatakan terkait perkembangan penjajakan investor strategis baru di BSI, assestment sedang dilakukan. "Namun, belum ada keputusan bulat dan final," ujar Laurensius.

Menteri BUMN Erick Tohir juga dikabarkan telah mencari investor strategis dari Arab Saudi untuk menggantikan posisi dua bank BUMN itu di BSI.

Rencana lepasnya kepemilikan saham BRI dan BNI di BSI itu sebelumnya disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pada Februari 2023 lalu. Menurutnya, seiring dengan bertambahnya porsi saham publik, kepemilikan BRI dan BNI di BSI akan hilang. 

Sementara itu, porsi saham Bank Mandiri di BSI tetap bertahan. Bank Mandiri pun akan tetap menjadi pemegang saham pengendali dan pemerintah akan tetap memegang saham dwiwarna di BSI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper