Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri dan BTN Sampaikan Prediksi Kredit pada Tahun Politik

Bank Mandiri dan BTN memberikan prediksi terkait dengan pertumbuhan kredit pada tahun politik 2024.
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki momentum pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sektor industri jasa keuangan khususnya perbankan diprediksi akan turut kelimpahan cuan. 

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bahwa Pemilu akan memberikan tambahan peluang bagi pergerakan aktivitas perekonomian hingga mampu mendorong penyaluran kredit bank akan makin moncer.

"Dari data historis menunjukkan konsumsi meningkat pada periode sebelum dan setelah pemilu, beberapa sektor ekonomi naik pada periode-periode sekitar pemilu itu," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam rapat dewan komisioner bulanan (RDKB) OJK beberapa waktu lalu.

Seiring dengan hal tersebut, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) turut memandang momentum Pemilu 2024 mampu menjadi katalis positif bagi perseroan dalam memacu ekspansi bisnisnya.

Direktur Keuangan BTN Nofry Rony Poetra menyampaikan optimisme tersebut seiring dengan rekam jejak history yang umumnya menunjukkan bahwa ekonomi pada sektor rill akan tumbuh kencang menjelang pesta demokrasi.

"Saya rasa, kebijakan pemerintah nanti siapapun presidennya, yang sudah-sudah isu subsidi untuk perumahan selalu menjadi topik utama, di samping subsidi untuk kesehatan dan pendidikan. Topik subsidi perumahan ada di urutan 3 atau 4 besar," jelasnya.

Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun depan BBTN memproyeksi pertumbuhan kredit pada tahun 2024 dibidik pada kisaran 12 hingga 15 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari guidance pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 10 sampai 12 persen.

Di pihak lain, Investor Relations Bank Mandiri Dhiyas Satyatama juga memprediksi adanya potensi konsumsi masyarakat akan meningkat.

Head of Investor Relations Bank Mandiri Laurensius Teiseran menambahkan Bank Mandiri telah merumuskan sejumlah strategi jangka panjang yang akan digunakan untuk melakukan pengembangan bisnisnya, termasuk selama periode Pemilu.

Dia melanjutkan, nantinya BMRI juga akan menyasar pasar mulai dari korporasi hingga value chain. Sehingga saat sektor UMKM terdongkrak pemilu, Bank Mandiri dapat turut ambil bagian.

"Kami juga membiayai UMKM tidak asal, tetapi masuk ke ekosistem korporasi yang ada di dalamnya," ujar Laurensius.

Sebelumnya, ekonom senior DBS Bank Radhika Rao mengatakan berdasarkan analisis DBS Macro and Strategy Team, dalam empat pemilu terakhir yakni 2004, 2009, 2014, dan 2019, terdapat kecenderungan konsumsi rumah tangga meningkat sampai satu kuartal sebelum pelaksanaan pemilu. Setelah itu, pergerakannya cenderung stabil dengan sedikit bias penurunan.

"Hal itu kemungkinan besar mencerminkan peningkatan permintaan dan pengeluaran di sekitar periode kampanye menjelang pemungutan suara, di samping pengeluaran sebelum hari raya. Ketika katalis ini berlalu, permintaan kemungkinan besar akan kembali ke jalur sebelum pemilu," ujar Radhika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper