Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jurus Asuransi Ramayana (ASRM) Hadapi Resesi 2023

Asuransi Ramayana optimistis menghadapi bayang-bayang resesi global 2023 seiring pengalaman perusahaan melewati krisis sebelumnya yang sudah terjadi.
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten asuransi PT Asuransi Ramayana Tbk. (ASRM) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi ancaman resesi global pada 2023.

Direktur Keuangan Asuransi Ramayana Mizwar Rosidi menyampaikan bahwa selama ini perusahaan telah beberapa kali mengalami situasi dan kondisi sulit sejak 1998, 2008, dan saat masa pandemi Covid-19 pada 2020 sampai dengan saat ini. Meski demikian, Mizwar menyatakan emiten bersandi saham ASRM itu tetap bertahan dan terus bertumbuh.

“Pengalaman menghadapi masa sulit tersebut sebagai modal kami untuk menghadapi tantangan di tahun 2023 mendatang, termasuk potensi resesi global yang menghantui,” kata Mizwar dalam keterbukaan informasi, Senin (12/12/2022).

Mizwar menyampaikan salah satu layanan yang Asuransi Ramayana andalkan adalah pelayanan yang excellent kepada nasabah saat terjadi klaim atau kerugian.

Namun demikian, pihaknya tetap berharap agar potensi resesi global tidak terjadi, khususnya di Indonesia. Jikapun terjadi, lanjut Mizwar, resesi tidak akan terlalu signifikan pengaruhnya terhadap perekonomian, khususnya bagi Asuransi Ramayana.

Jika merujuk pada indikator kesehatan keuangan, Asuransi Ramayana mencatatkan risk-based on capital atau RBC sebesar 175 persen pada September 2022. Nilai itu jauh melebihi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni sebesar 120 persen.

Sementara untuk indikator lainnya berupa rasio kecukupan investasi berada di angka 108 persen, atau di atas rasio yang ditetapkan OJK dengan minimal sebesar 100 persen.

“Kami tetap optimis prospek Asuransi Ramayana dalam memperoleh pendapatan premi bruto akan tetap tumbuh walaupun terdapat ancaman potensi resesi global,” pungkasnya.

Sampai dengan kuartal III/2022, Asuransi Ramayana mencatatkan pendapatan premi bruto sebesar Rp1,74 triliun dengan laba bersih senilai Rp52,33 miliar. Sementara itu, hasil underwriting dan hasil investasi yang dibukukan ASRM masing-masing sebesar Rp278,24 miliar dan Rp8,82 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper