Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jangan Kaget, Harga Saham Bank Neo (BBYB) Pagi ini Dibuka Turun ke Rp875

Penurunan harga saham Bank Neo (BBYB) pada pembukaan perdagangan hari ini disebabkan dilakukannya perhitungan harga teoritis seiring right issue.
Karyawan melayani nasabah di Digital Lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (27/9/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melayani nasabah di Digital Lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (27/9/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) akan dibuka di level Rp875 pada pagi hari ini, Senin (21/11/2022).

Harga saham ini turun dalam dibandingkan penutupan pekan lalu (18/11/2022), dimana harga saham BBYB berada pada level Rp935.

Penurunan harga saham BBYB saat pembukaan ini seiring penetapan harga teoritis oleh Bursa Efek Indonesia seiring right issue yang dilakukan perusahaan.

"Harga teoritis saham BBYB yang dicantumkan di JATS untuk pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 21 November 2022 disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp875," tulis Pande Made Kusuma Arif, Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI dalam pengumumannya bertanggal 18 November 2022.



Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Bank digital yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Akulaku ini bakal menerbitkan maksimal 2.617.133.843 atau 2,61 miliar lembar dengan harga pelaksanaan Rp650 per saham. Dengan demikian total dana ditargetkan dapat mencapai Rp1,7 triliun.

Jumlah tambahan modal ini sekaligus memastikan perusahaan memenuhi ketentuan modal minimum dari Otoritas Jasa Keuangan Rp3 triliun pada akhir 2022. Berdasarkan prospektusnya, BBYB telah menyiapkan rencana penggunaan dana dari aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) VI tersebut.

Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 40 persen dari perolehan dana rights issue akan digunakan sebagai modal untuk mendukung ekspansi kredit Bank Neo Commerce baik secara digital maupun konvensional. Selanjutnya, sekitar 40 persen lagi digunakan untuk kegiatan operasional perbankan, antara lain, rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia, promosi untuk memperoleh pengguna baru Neo+ (Mobile Banking Perseroan).

“Sekitar 20 persen akan digunakan untuk mendukung pengembangan teknologi informasi, antara lain namun tidak terbatas pada untuk pengembangan aplikasi digital banking,” tulis prospektus BBYB yang dikutip pada Selasa (15/11/2022).

Direktur Utama Bank Neo Commerce atau BNC Tjandra Gunawan menyampaikan bahwa rights issue akan meningkatkan kapasitas pendanaan BBYB untuk pengembangan bisnis perusahaan, sehingga kinerja perusahaan setelah aksi korporasi diperkirakan tumbuh berkelanjutan.

Di sisi lain, pelaksanaan rights issue juga menjadi komitmen perseroan untuk memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk pemenuhan modal inti yang dipatok Rp3 triliun pada 2022. Hingga kuartal III/2022, ekuitas BBYB tercatat sebesar Rp2,25 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper