Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Sambut Baik Wacana Perpanjangan Restrukturisasi Kredit Covid-19

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menyambut baik wacana perpanjangan restrukturisasi kredit Covid-19 hingga 2024.
Salah satu kantor Bank BRI/bri.co.id
Salah satu kantor Bank BRI/bri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) menyambut baik rencana perpanjangan restrukturisasi kredit Covid-19 yang sedang dibicarakan antara pemerintah dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Perusahaan berkode saham BBRI itu menyebut sejumlah debitur masih membutuhkan bantuan untuk membangun bisnisnya pascapandemi.

“Apabila program relaksasi atau restrukturisasi kredit diperpanjang hingga 2024, BRI menyambut baik hal tersebut. Dikarenakan saat ini para pelaku UMKM masih membutuhkan waktu untuk recovery bisnisnya pasca pandemi,” kata Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Bisnis, Rabu (17//2022).

Aestika mengatakan hingga akhir Juni 2022 tercatat restrukturisasi Covid-19 BRI sebesar Rp129,55 triliun atau turun sebesar Rp123,12 triliun dari total akumulasi restrukturisasi Covid-19 di BRI.

Untuk diketahui, data OJK menyebutkan per Juni 2022 nilai outstanding restrukturisasi kredit perbankan sebesar Rp576,17 triliun, berkurang lebih dari Rp375 triliun dibandingkan dengan November 2020. Sementara itu, jumlah debitur, juga mengalami pengurangan dari 7,53 juta (November 2020) menjadi 2,99 juta per Juni 2022.

BRI memproyeksikan dari seluruh nasabah restrukturisasi Covid-19, yang berpotensi gagal bayar relatif kecil dan manageable. Namun demikian BRI telah menyiapkan NPL Coverage sebesar 266,26 persen, dimana angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage di akhir kuartal II/2021 yang sebesar 252,29 persen.

Dia menuturkan sesuai dengan hasil survey Indeks Bisnis UMKM Q2/2022 dari BRI Research Institute, sebagian besar sektor usaha tercatat mengalami kenaikan aktivitas bisnis dan makin terakselerasi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, kecuali sektor pertanian yang sedikit mengalami penurunan.

Sektor terkuat tercatat pada sektor konstruksi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional dan berakhirnya musim hujan.

“Ke depan, sebagian besar pelaku UMKM memperkirakan kinerja usahanya akan makin membaik pada kuartal III/2022,” kata Aestika.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bahwa pemerintah telah berbicara dengan OJK agar restrukturisasi kredit dapat diperpanjang hingga Maret 2024, atau diperpanjang satu tahun lagi. Airlangga memastikan kebijakan restrukturisasi kredit sepenuhnya ada di tangan OJK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper